Menyelamatkanruh raden surawisesa dari iblis yang memakannya. Apakah ruh tersebut akan kembali sempurna?Yuk saksikan full episode seluruh program RCTI+ , kl
SEBUAH TEMPAT – SIANG Pemain Nyai Kalingking Nyai Kalingking sedang berdiri sendirian, menyendiri karena galau. KALINGKING Genit…. Makin hari kamu makin membakar hatiku….. Aku tidak akan diam membiarkanmu… Kamu harus mati, sebelum hatiku menjadi arang. Kalingking menghela nafas panjang. Wajahnya mengeras. Dia menghentakkan tongkatnya. Jlik…!!! CUT TO SEBUAH TEMPAT – SIANG Pemain Wardana, Laksmi Dewi Laksmi duduk pada sebongkah batu. Wardana berjalan mondar-mandir sambil sambil bicara. WARDANA Kita harus memulainya dengan kekacauan. Kita buat peduduk resah dan ketakutan.. LAKSMI Setuju.. Kita buat raja sombong itu senewen… Sambil mencari kesempatan untuk menghabisinya… WARDANA Bagus. Kita mulai nanti malam.. LAKSMI Aku sudah siap Kedua remaja ini saling pandang dan mengangguk. CUT TO KAMPUNG DEKAT KOTA RAJA – MALAM Pemain Wardana, Laksmi, warga kampung Lansung dibuka dengan suasana kacau. Kebakaran ada di mana-mana. Orang-orang berlarian, menyelamatkan diri. Sebagian berusaha memadamkan api. Teriakan-teriakan juga terdengar bersahut-sahutan. CROWD Tolong.. ! tolong.. kebakaran.. tolong..! Para petugas ronda yang sedang berkeliling kaget. Mereka lantas berlari ke arah datangnya suara. Ternyata salah satu rumah warga sudah hampir habis dimakan api. INSERT Pada saat genting itu, nampak Wardana dan Laksmi sedang tertawa terbahak-bahak. WARDANA Ha..ha..ha.. Mampus semuanya.. ! Para penduduk pada melirik ke arah Wardana dan Laksmi. Mereka marah. PENDUDUK Hey.. itu dia pelakunya… Tangkaaaap….! Para penduduk benar terbakar emosinya, mereka pun langsung menyerang Wardana dan laksmi. Namun, baru saja para penduduk itu bergerak beberapa langkah, terlihat Wardana dan Laksmi menggerakan kedua tangan mereka. Para penduduk itupun langsung berpentalan dan jatuh. Melihat itu, yang lainnya semakin panik dan ketakutan. Seperti tidak punya perasaan, Wardana dan Laksmi lantas mengamuk dan menyerang penduduk yang lainnya yang ada di sekitar situ. Satu persatu penduduk yang terkena serangan Wardana dan Laksmi bergelimpangan. Sementara penduduk yang selamat, langsung pada melarikan diri. CUT TO PINGGIR KAMPUNG – MALAM Pemain Prajurit Pajajaran, Warga Kampung Beberapa Prajurit Pajajaran sedang meronda hingga sampai ke pinggir kampung ini. Mereka kaget melihat para penduduk kampung yang berlarian sambil minta tolong. PENDUDUK Tolong..! Tolong..! Ada orang megamuk.. ! Prajurit itu lantas mengahmpiri mereka dan bertanya. PRAJURIT Orang mengamuk? PENDUDUK Benar, Tuan. Dua anak remaja. Mereka membakar rumah dan mencelakai para penduduk.. Para prajurit langsung berlarian mendatangi kampung tersebut. CUT TO EX KAMPUNG – MALAM Pemain Wardana, Laksmi, Penduduk Wardana dan Laksmi masih melakukan aksinya. Mereka terus mengamuk, mencelakai para penduduk yang berani melawan. INSERT Para prajurit Pajajaran telah sampai di situ. Mereka lantas berusaha menghentikan aksi Wardana dan Laksmi PRAJURIT Hentikan.. ! Wardana dan Laksmi melirik ke arah Prajurit. Para prajurit yang ternyata mengenali Wardana dan Laksmi kaget. PRAJURIT Wardana dan Dewi Laksmi.. Kenapa mereka berbuat seperti itu. Wardana dan Laksmi malah tertawa terbahak-bahak. WARDANA Ha.. ha.. ha.. Kenapa kalian kaget. PRAJURIT Hentikan perbuatan kalian, Wardana, Laksmi.. Atau kalian akan kami tangkap.. LAKSMI Silahkan saja, kalau mampu. Para Prajurit lantas menyerang wardana dan laksmi. Namun hanya dua kali Wardana dan Laksmi menggerakan tangan mereka, para prajurit itu berpentalan, sebagian mereka langsung mati. Wardana lantas mendekati salah seorang prajurit yang masih mnarik baju bagian leher belakang. WARDANA Pulanglah. Dan katakana pada Siliwangi. Wardana melepas laki-laki itu. Dengan perasaan yang sangat takut, Prajurit itu lantas berlari meninggalkan tempat itu. CUT TO IN ISTANA PAJAJARAN – MALAM Pemain Siliwangi, Maung, Munding, Prajurit. Kita langsung memperlihatkan reaksi Prabu Siliwangi, bersama Maung dan Munding, yang kaget dan marah mendengar laporan dari Prajurit SILIWANGI Apa.. ! Wardana dan Laksmi membuat kekacauan di kampung? PRAJURIT Benar, kanjeng Gusti.. rumah-rumah mereka bakar. Banyak jatuh korban. SILIWANGI Aku tidak habis fikir.. apa sebenarnya yang mereka inginkan.. Pause Ki Maung, Ki Munding.. Aku perintahkan untuk menangkap kedua remaja itu, MAUNG & MUNDING Timbalan, Kanjeng Gusti.. Perintah Paduka segera kami laksanakan.. Maung dan Munding lantas pergi untuk mencari Wardana dan Dewi Laksmi. INSERT Dari salah satu sudut, nampak Senopati Arga tersenyum licik. SENOPATI ARGA Ha..ha..ha.. bagus. kedua anak muda itu bisa diandalkan. Aku akan membuat suasana makin tambah kacau lagi.. Ha.. ha..ha.. CUT TO KAMPUNG – MALAM Pemain Gading Koneng, Angga , Unang, Econ. Gading Koneng dan anak-anak sedang jalan sambil blakutak blakutik. GADING + ANAK-ANAK Blakutak blakutik… Der…. Der…. ECON melihat kepulan asap di kejauhan. ECON Paman! Ada kebakaran… GADING Apa? Warung bebakaran? Kebetulan aku paling senang. Bawal bakar, ayam bakar, iga bakar… UNANG Bukan itu paman. Yang kebakaran itu rumah. GADING Waduh… Waduh… Keterlaluan, masak bakar ayam, sampe bakar rumah segala. Kaget Apaaaa….?!! Rumah kebakran? Kenapa baru ngomong? Di mana? ANGGA nunjuk Tuh… Di sana… Gading langsung lari ke sana. ANGGA Emp…. Main lari aja….. Yuk.. Anak-anak langsung lari ke arah kebakaran. CUT TO MARKAS KI SELUD – MALAM Pemain Senopati, Selud, Kalingking. Senopati berjumpalikan dan lalu mendarat ditanah. Gk lama kemudian Ki Selud dan Genit muncul dihadaoan Senopati. KI SELUD Ada apa Senopati..? SENOPATI ARGA Aku perintahkan kalian membuat kekacauan lagi. Selud dan Genit bukanya mejawab, justru menyerang Senopati. Senopati kaget, iapun melakukan perlawanan. Terjadilah pertarungan. Namun beberapa saat kemudian melompat mundur. SENOPATI ARGA Apa alasan kalian menyerangku..? NYAI GENIT Aku muak dan tidak sudi lagi kamu perintahkan. SENOPATI ARGA Kapan aku memberi pilihan Selud dan Genit kembali menyerang. Pertaungan kembali berlanjut. CUT TO PINGGIR KAMPUNG – MALAM Pemain Maung, Munding, Penduduk Maung dan Munding berlarian. Mereka akhirnya sampai di pinggir kampung itu. Mereka kaget melihat kekacauan itu. MUNDING Itu kampungnya. Ayo cepat, kang. Maung dan Munding mempercepat larinya pergi mendatangi kampung tersebut. CUT TO KAMPUNG – MALAM Pemain Wardana, Laksmi, Maung, Munding, Syeh Nurjati, Penduduk Wardana dan Laksmi masih berdiri di kampung itu, di antara rumah-rumah yang hangus terbakar dan tubuh-tubuh tak bernyawa yang bergeletakan. Tak berapa lama kemudian Maung dan Munding muncul. Mereke lebih kaget lagi melihat pemandangan memilukan di depan matanya. MAUNG BODAS Biadab sekali. aku tidak menduga kalia bisa berbuat seperti itu. LAKSMI Aku rasa rajamu lebih kejam dari ini. MUNDING BODAS Lancang. Kamu layak dirantai sebagai orang hukuman. Wardana dan Laksmi marah. Seperti kesetanan, mereka langsung menyerang Maung dan Munding. Terjadi pertarungan. Maung dan Munding tidak menyangka ternyaata dua anak muda itu ternyata sangat hebat. Maung dan Munding kewalahan. Wardana dan Laksmi terus mendesak. Sampai akhirnya Maung dan Munding tak berdaya dan hampir celaka. Pada saat yang membahayakan itu tiba-tiba saja muncul serangan gelap. Terjadi ledakan. Laksmi dan Perdana terpental. Pada saat bersamaan Syeh Nurjati muncul. Laki-laki tua itu memegang tubuh Maung dan Munding. Lalu ketiganya menghilang. Wardana dan Laksmi sangat kesal. WARDANA Kurangajar.. ! Siapa orang yang telah mencampuri urusan kita? LAKSMI Tidak tahu, kakang.. Tapi aku yakin, orang itu pasti sangat sakti.. CUT TO GUBUK SYEH NURJATI – MALAM Pemain Syeh Nurjati, Maung, Munding Syeh Nurjati, Maung dan Munding muncul ditempat ini. Cling. Tampak Munding dan Maung terluka dalam. Syeh Nur Jati lantas meletakan tubuh Maung dan Munding di atas dipan. Setelah itu, Syeh Nurjati mengeluarkan tenaga dalamnya dan menyalurkan ke sekujur tubuh Maung dan Munding. Beberapa saat kemudian, Maung dan Munding siuman. Namun belum sembuh total. SYEH NURJATI Luka kalian lumayan parah.. Kedua anak muda itu luar biasa.. MAUNG BODAS Terima kasih Kyai.. SYEH NURJATI Bukan aku yang menyelamatkan kalian, tapi Allah SWT.. Berterima kasihlah kalian kepada Nya.. Syeh Nurjati senyum, sementara Maung Bodas dan Munding Bodas hanya diam. SYEH NURJATI Banyak anak muda berilmu tinggi. Sayang sekali mereka berteman dengan orang jahat…. MAUNG Benar, Kiai. Tampaknya tanggung jawab kita semakn berat. SYEH NURJATI Tapi, tetap harus dilaksanakan. Allah tidak menanyakan hasilnya, tapi ihtiar dan kesungguhan kita Maung dan Munding ngangguk-angguk. CUT TO MARKAS KI SELUD – MALAM Pemain Senapati Arga, Selud cs. Setelah bertarung lama sekali, pertarungan antara Selud dan Genit melawan Senopati Arga akhirnya mereka berhenti juga. Senapati melompat menjauh. SENAPATI Berhenti. Aku bisa membunuh kalian dengan mudah… Tapi, aku punya rencana yang bagus untuk kita kerjasamakan. KI SELUD Apa rencanamu, Senopati..? Awas, kalau hanya menguntungkan diri kamu sendiri. SENOPATI Tidak. Sebab aku sangat membutuhkan kalian.. NYAI GENIT Sudah jangan banyak omong, Senopati.. Ayo cepat katakan, apa rencanamu.. ? Siapa tahu kami tertarik. SENOPATI Wardana dan Dewi Laksmi sudah berhasil aku hasut. Saat ini mereka sedang membuat kekacauan di mana-mana.. Pause Untuk memuluskan rencanaku, kalian harus ikut membuat kekacaua. Selud dan yang lainnya setuju. NYAI GENIT Gagasanmu cukup bagus, Senopati.. Aku mendukung Senopati tersenyum licik. CUT TO KAMPUNG – MALAM Pemain Gading, Unang, Angga, Econ Unang, Angga, Econ dan Gading sudah sampai di kampung. Sudah sepi. Tinggal sisa-sisa kebakaran saja. Namun, tiba-tiba ada beberapa orang anak bah Jaya keluar dari balik reruntuhan rumah sambil membawa barang jarahan. Gading marah. GADING K..,kalian keterlaluan sekali…. Dalam kesusahan, masuh berusaha cari untung. Ng…, nggak tahu diri… PERAMOK 1 Apa peduli kalian…? GADING A…,aku ng.., ngak suka. Kalian harus diberantas,seperti hama… Jaya muncul. JAYA Kamu cari penyakit…? Jaya dan anak buahnya langsung nyerang. Terjadi pertarungan. Dengan gaya lucunya, Gading melawan. Terjadi pertarungan. Sementara anak-anak cumanonton. Tapi, rupanya Gading tidak mampu menghadapi para perampok brutal itu. Gading melarikan diri. Anak-anak mengikutinya. CUT TO IN PADEPOKAN NINI DURGA – SIANG Pemain Nini Durga, Gading, Unang, Econ, Angga Gading dan aanak-anak lari sampai di tempat ini. Econ nanya kenapa pama Gading Koneng kalah. Kata Gading jarang latihan. Mereka pengen mengecoh Jaya dan kawan-kawan. Econ naruh bajunya di depan pintu padepokan Nini Durga. Mereka lalu sembunyi. Gak lama kemudian Jaya dan kawan-kawanya datang. Mereka gk tahu kalau itu padepokan Nini Durga. Mereka mendobrak pintu padepokan. Nini Durga muncul marah-marah dan menghajar para perampok. Gading dan kawan-kawan tertawa-tawa. Ternyata gampang mengalahkan para perampok itu. CUT TO IN GUBUK SYEH NURJATI – SIANG Pemain Syeh Nurjati, Maung, Munding Maung Bodas dan Munding Bodas sudah merasa kalau kondisi mereka lebih baik. Mereka pun pamit pada Syeh Nurjati. MAUNG BODAS Terima kasih atas perawatannya. Kami merasa lebih baik, Kyai.. Kami hendak mohon pamit. SYEH NURJATI Sebenarnya kondisi kalian masih belum sepenuhnya pulih.. Tapi, aku tidak berhak memaksa kalian untk tinggal. MUNDING BODAS Terima kasih, Kyai.. Maafkan telah banyak menyusahkan. SYEH NURJATI Aku justru merasa mendapat berkah. Karena setiap tamu membawa berkah. Pause Oya. Aku sarankan kalian lebih berhati-hati lagi. Kesaktian Wardana dan Dewi Laksmi sangat tak terduga. MAUNG BODAS Terima Kasih, Kyai.. Pause Assalamu’alaikum. SYEH NURJATI Wa’alaikum salam… Setelah bersalaman dengan Syeh Nurjati, Maung Bodas dan Munding Bodas pergi meninggalkan gubuk Syeh Nurjati CUT TO EX TAMAN ISTANA PAJAJARAN – SIANG Pemain Kian Santang Kian Santang sedang duduk sendiriani. Hatiya prihatin dan heran mendengar Wardana dan Laksmi yang sudah dianggap sebagai kakak seperguruannya kini berbuat onar di Pajajaran. KIAN SANTANG Apa yang tejadi dengan Kakak Wardana dan Dewi Laksmi..? Kenapa mereka berbuat begitu..? Kian Santang menghela nafas panjang. KIAN SANTANG CONT’D Jangan-jangan ada yang menghasut mereka. Yah. Aku harus segera menyadarkan mereka.. CUT TO HUTAN – SIANG Pemain Maung, Munding, Durga, Kian, Walang Maung dan Munding sedang berjalan menuju Istana Pajajaran. Tiba-tiba, Durga muncul menghadang mereka. Maung dan Munding kaget. MAUNG Kamu. Mau apa lagi? Durga tersenyum sinis. NINI DURGA Cuma mau menegakkan kedaulatan wilayah. Kamu telah melintasi wilayahku, tanpa permisi. Dan itu aku tidak suka. MUNDING Ini wilayah Pajajaran. Jika ada yang tidak mengakui, itu bisa dianggap makar. NINI DURGA Sudah lama aku makar dan terang-terangan menentang Siliwangi. Kalian mau apa? MAUNG Sebagai ponggawa kerajaan, aku berhak menggelandangku ke penjara. DURGA Hahahaha… Cari mampus kalian… Durga lantas menyerang Maung dan Munding. Terjadilah pertarungan. Kali ini Maung dan Munding yang masih lemah, nampak kerepotan melawan Nini Durga. Melihat hal itu Durga semakin bernapsu mengalahkan Maung dan Munding. INTERCUT Kian Santang dan Walangsungsang yang sedang mencari keberadaan Wardana dan Laksmi, akhirnya sampai di sini. Mereka kaget mendengar ada suara ribut-ribut pertarungan. KIAN SANTANG Seperti ada suara orang bertarung… WALANGSUNGSANG Betul, rayi.. ayo kita lihat… Kian Santang dan Walangsungsang lantas melesat ke arah datangnya suara. INTERCUT Maung dan Munding masih bertarung melawan durga yangg terus mengamuk seperti kesetanan. Nampak Maung dan Munding semakin terdesak. Mereka hanya bisa menangkis dan menghindar, sama sekali tidak punya kesempatan untuk balik menyerang Durga. Pada satu kesempatan, pukulan Durga berhasil telak mengena di tubu Maung dan Munding. Tentu saja Maung dan Munding yang masih belum sembuh lukanya itu, tidak bisa menahan pukulan Durga. Mereka pada berpentalan beberapa meter ke belakang. Durga tertawa terbahak-bahak. NINI DURGA Ha.. ha.. ha..! Ternyata hanya segitu kemampuan kalian.. Sekarang bersiap-siaplah untuk mati…. Durga mengeluarkan tenaga dalamnya, kemudian ia mengarahkannya ke tubuh Maung dan Munding. Hampir saja kedua orang itu celaka. Untungnya Kian Santang dan walang keburu datang, dan langsung menyerang Nini Durga. Tubuh Nini Durga terpental beberapa meter ke belakang, tapi wanita itu masih bisa menjaga keseimbangannya. Durga mendengus. Kian dan Walang bersiap menghadapi serangan. CUT TO SEBUAH TEMPAT – SIANG Pemain Selud cs, Wardana, Laksmi Wardana dan Laksmi sedang jalan. Tiba-tiba Selud dan Genit berlompatan, lalu mendarat di hadapan kedua remaja itu. Wardana dan Laksmi kaget. Segera pasang kuda-kuda. Selut mengangkat tangan. KI SELUT Aku tidak bermaksud jelek…. Wardana dan Laksmi kembali bersikap biasa. Selut dan Genit tersenyum. CUT TO HUTAN – SIANG Pemain Kian Santang, Walang Sungsang, Maung, Munding, Durga Pertarungan antara Kian Santang dan Walangsungsang melawan Nini Durga masih terus berlangsung. Tampak pertarungan mereka begitu alot. Lama-kelamaan Durga mulai keteteran. Apalagi saat Kian Santang dan Walangsungsang mengeluarkan ajian Balung Wesinya. Beberapa kali pukulan Durga mengenai badan Walang atau Kian, namun seperti menghantam baja. Terdengar bunyi, Trang….!!! Durga merasa situasi tidak akan menguntungkan bagi dia. NINI DURGA Ilmu apa lagi yang mereka mainkan? Gawat… Badan mereka menjadi keras melebihi baja. WALANGSUNGSANG Kenapa diam, Nini..? Ayo serang lagi.. Sudah jerah.. ? NINI DURGA Si Borokokok Balakucak.. Jangan bangga dulu bocah..! Tahan ini…! Nini Durga bersiap mengeluarkan tenaga dalam. Kian Santang dan Walangsungsang bersiap-siap. Nini Durga lantas melompat. Kian dan Walang menggerakan tubuh. Ternyata serangan Durga kali ini hanya mengecoh. Durga kabur dan menghilang. Kian Santang dan Walang mengangkat dagu. Kian dan Walang lalu menghampiri Maung dan Munding yang masih tergeletak sambil meringis kesakitan MAUNG BODAS & MUNDING BODAS Meringis Terima kasih raden.. KIAN SANTANG Sama-sama, paman.. Kian Santang dan Walang lantas memeriksa tubuh Maung dan Munding. Ternyata luka mereka lumayan parah. KIAN SANTANG Kami akan menolong luka paman Maung dan paman Munding… Pada Wlang Raka. Ayo kita satukan kekuatan. WALANGSUNGSANG Baik, rayi.. Keduanya baca basmalah. Kemudian menyatukan tenaga dalam, mengarahkannya ke sekujur tubuh Maung dan Munding. Muncul efek-efek tertentu. Beberapa saat kemudian, Maung dan Munding sudah merasa baikan. CUT TO SEBUAH TEMPAT – SIANG Pemain Selud cs, Wardana, Laksmi Terkesan Selut dan Genit baru saja mengatakan sesuatu pada Wardana dan Laksmi. Kedua anak muda itu tersenyum senang. WARDANA Lumayan.. Tapi itu sudah bias membuat Siiwangi terkecoh. Aku setuju.. KI SELUD Kalau kalian setuju, tunggu apa lagi? GENIT Mlai malam nanti.. Kita goyang Pajajaran. Kita kacaukan kampung-kampung di sekitar kota raja.. DEWI LAKSMI Baik. Tapi, ingat. Kami tidak dalam perintah kalian. Kedua anak muda itu ngeloyor pergi, meninggalkan Selut dan Genit begitu saja. Selut dan Genit kesal, namun menerima saja keadaan itu. CUT TO EX HUTAN /BAGIAN LAIN – SIANG Pemain Unang, Angga, Econ, Barna, Karsa Unang, Angga, Econ, sedang jalan. Econ berhenti. Yang lain mengikuti. ANGGA Kita mau ke mana sih? ECON Pokoknya jalan. Ketemu Raden ya berhanti, kia ajak main UNANG Ketemu Paman Gading, paman Lengser? ECON Kita ajak main. ANGGA Ketemu Barna, Karsa? ECON Kita ajak main…. ANGGA Nunjuk Tuh mereka… INSERT Dari arah yang berlawanan, Barna dan Karsa sedang berjalan ke arah mereka. Econ tertegun. ECON Ngajak main mereka? Sama aja nyari penyakit. Anak-anak langsung sembunyi. Barna dan Karsa berhenti tak jauh dari anak-anak itu. BARNA Kenapa kita harus ikut-ikutan bikin kerusuhan. Itu bukan urusan kita. KARSA Kenapa bingung. Kita jalani saja. Itung-itung cari kesempatan buat. INSERT Unang dan angga menguping pembicaraan. Mereka kaget. ANGGA Mereka mau bikin kersuhan UNANG Kita gagalkan saja. Kasihan penduduk. ANGGA Gimana carania? ECON Kenapa repot. Kalian bawa gelang sakti, kan? ANGGA Betul juga. Kenapa lupa ya. Unang dan Angga lantas memakai gelang ajaib mereka. Mereka menghilang. Unang lalu bicara. UNANG VO Manusia jelek. Awas kalau berani bikin rusuh. Aki jitak kepala kalian BARNA KagetSiapa yang ngomong KARSA Taa’u… Selagi Barna dan Karsa bingung, Unang dan Angga menyerang dari dua arah. Barna dan Karsa ketakutan. Lari terbirit-birit. Anak-anak tertawa. Unang dan Angga meepas gelang saktinya. UNANG Dasar penjahat bodoh.. Unang, Angga dan Econ masih memandangi kepergian Barna dan Karsa sambil tertawa-tawa. CUT TO KAMPUNG – MALAM Pemain Wardana, Laksmi. Wardana dan Laksmi kembali bikin teror di kampung ini. Nampak rumah-rumah penduduk telah hangus terbakar. Di beberapa tempat terlihat pula banyak mayat yang bergelimpangan. Warga yang lainya berlarian panik menyelamatkan diri. CROWD Tolong.. tolong..! ada orang jahat mengamuk.. Para penduduk itu pada berlarian keluar dari kampung mereka. Sementara itu sipembuat onar, Selud dan Genit tertawa-tawa senang. INSERT Dari sebuah sudut, nampak Senopati Arga tersenyum licik. CUT TO PINGGIR KAMPUNG – MALAM Pemain Kiansantang, Maung, Munding, penduduk Kian, Maung dan Munding sedang berjalan. Mereka melihat kepulan asap di kejauhan. KIAN SANTANG Astagfirullahal adzim.. Ada yang berbuat rusuh lagi. Munding melihat kepulan asap di arah yang lain. Munding istighfar. KIAN SANTANG Ada apa paman..? MUNDING BODAS menunjuk ke suatu arahSebelah sana juga ada kepulan asap, Den KIAN SANTANG Ya Allah. Benar-benar biadab MAUNG Baiknya kita berpencar. KIANG Saya setuju, Paman. Akhirnya mereka membagi tugas. Kiansantang ke kampung yang satu, Maung dan Munding menuju ke kampung yang satunya. INTERCUT TO KAMPUNG 1 – MALAM Pemain Kian, Walang, penduduk Kiansantang akhirnya sampai di kampung ini. Mereka kaget dan prihatin melihat keadaan di kampung ini. KIAN SANTANG Inalilahi wainailaihirajiun.. Kejam sekali mereka.. Kian Santang mengedarkan pandangannya ke berbagai arah. Mereka mencari pelaku kejam yang telah menteror kampung ini. Sayangnya, Wardana dan Laksmi telah menghilang dari situ. Kian Santang kecewa. KIANSATANG Kita terlambat. Perusuh itu sudah pergi. Kian masih mengedarkan pandangan. KIAN SANTANG Sebaiknya aku menemui paman Maung dan paman Munding di kampung sebelah.. Kiansantang lalu melesat pergi. CUT TO KAMPUNG LAIN – MALAM Pemain Maung, Munding, Kiansantang, Selud cs, Wardana, Laksmi, Senopati Keadaan di kampung ini juga sama dengan di kampung tadi. Hampir semua rumah penduduk telah habis terbakar api. Di sekitarnya mayat penduduk nampak bergelimpangan. Maung dan Munding kaget, da prihatin MAUNG BODAS Kejam sekali mereka, rayi.. MUNDING BODAS Bener kakang.. Para pelakunya benar-benar tidak punya perasaan. Kian Santang sudah muncul di kampung ini. Mereka kaget dan heran melihat keadaan sini sama sekali tidak ada bedanya dengan di kampung tadi. Kian mendekati Maung dan Munding. KIAN SANTANG Aneh.. keadaannya sama persi dengan yang di sana.. Apa mungkin dilakukan oleh orang yang sama..? MAUNG Sepertinya begitu.. KIANSANTANG Kalau memang begitu, mereka bener-bener hebat.. MNDING Ya Bisa melakuakn aksi yang sama dengan sangat cepat, mengancurkan dua kampung sekaligus .. INSERT Nampak Selud, Genit, Wardana, Laksmi dan Senopati tertawa senang. GENIT Ha.. ha.. ha.. Kita berhasil membuat mereka bingung, Guru.. Ki SELUT Benar sekali.. Aku puas melihatnya.. SENOPATI Ha.. ha.. ha.. Kerja kalian memang bagus.. Aku kagum sama kalian.. Gent dan Selut justru mencibir. CUT TO IN ISTANA PAJAJARAN – SIANG Pemain Siliwangi Siliwangi sedang duduk bersemedi. Tubunya membela menjadi tiga. SILIWANGI Teror semakin merajalela.. Kasihan rakyatku. Mereka tidak berdaya. Sepertinya aku harus turun tangan sendiri. SILIWANGI 2 Jangan. Itu memang yang mereka tunggu… SILIWANGI 3 Sebagai pemimpin tak perlu ragu. Kalau memang itu yang mereka mau, kita hadapi secara ksatria. SILIWANGI Kita bukan orang pengecut. Aku ambil umpan mereka.. Siiwangi kembali menyatu. Lalu melayang pergi. CUT TO SEBUAH TEMPAT – SIANG Pemain Kian Santang, Maung, Munding, Wardana, Laksmi Wardana dan Laksmi sedang berduaan di tempat ini. Wjah Laksmi kelihatan murung. WARDANA Kamu kenapa? DEWI LAKSMI Aku merasa berdosa, telah membuat orang-orang tak berdosa menjadi korban dan menderita. WARDANA Kenapa kamu bilang begitu, Laksmi..? Apa yang kita lakukan ini semata-mata untuk membalaskan dendam guru kita. DEWI LAKSMI Tapi, aku merasa bersalah.. Dosa siliwangi, mengapa mereka menjadi korban. Wardana diam merenung. WARDANA Yah. Kita memang bukan orang biadap. Yah. Kita hentikan aksi teror itu. Kita langsung menantang Prabu Siliwangi untuk bertarung. DEWI LAKSMI Itu lebih ksatria Wardana ngangguk-angguk. CUT TO KAMPUNG TERBAKAR – SIANG Pemain Siliwangi, Jaya, para perampok Siliwangi dalam penyamaran sampai di kampong yang habis diteror. Dia sangat prihatin. Dia melihat anak buah Jaya yang sedang merampok. Siliwangi marah. Para perampok dihajar dan berpentalan ke sana kemari. Yang selamat kabur. CUT TO HUTAN – SIANG Pemain Kian Santang, Maung, Munding, Wardana, Laksmi Kian Santang sedang duduk beristirahat. Tiba-tiba Wardana dan laksmi muncul. KIAN SANTANG Kakak.. Syukurlah kita bertemu di sini.. Wardana malah membentak. WARDANA Kamu ingin menangkap kami, Kian Santang..?! Silahkan kalau kalian mampu.. KIAN SANTANG Sebab apa kakak mengira kami akan menangkap? LAKSMI Saya pelaku pembakaran kampung-kampung itu. KIANSANTANG Innalillahiroji’un… Jadi kaliam? WARDANA Ya. Semula untuk memancing ayahmu agar keluar KIAN Ayahanda pasti sudah keluar, tapi apa alasannya kalianmemusuhi beliau. LAKSMI Dia, ayahmu telah membunuh guruku.. Baik Siliwangi maupun keturunannya sekarang sudah menjadi musuhku.. Kian Santang kaget mendengar omongan Wardana. Dia segera meluruskannya kalau sebenarnya Wardana telah salah faham. KIAN SANTANG Maaf… Saya kira kakak sudah salah faham.. Tidak mungkin ayahanda prabu berbuat nista seperti itu.. Wardana nampak sudah tertutup mata hatinya karena dendam. Ia tidak mau lagi mendengar omongan Kian Santang. Wardana langsung menyerang Kian Santang. Untungnya Kian Santang bisa menghindari serangan itu. Dalam menghadapi Wardana dan Laksmi, Nampaknya Kian Santang tidak sepenuh hati. Mereka hanya berusaha menangkis dan menghindari serangan mereka. Demikian juga Laksmi, meski dia turut menyerang Kian Santang, namun ia tidak sampai hati melukai anak itu. Hanya Wardana yang nampak serius menyerang Kiansantang. INSERT Sliwangi muncul. Siliangi langsung turun tangan. Semuanya kaget. KIAN SANTANG Ayahanda.. SILIWANGI Minggirlah putraku.. Biar aku yang menghadapi mereka.. Wardana dan Laksmi yang sudah sangat membenci Siliwangi, sangat senang melihat kedatangan raja Pajajatan itu. Wardana merasa kalau ia tidak harus susah-suah ke Istana Pajajaran untuk menantang Siliwangi WARDANA Akhirnya kamu datang juga Siliwangi.. Belum juga Siliwangi menjawab omongan Wardana, Wardana dan Laksmi sudah menyerangnya. Pertarugan kembali trjadi. Pertarungan mereka benar-benar alot. Wardana dan Laksmi menyerang Siliwangi dengan mengeluarkan segenap kemampuannya. Siliwangipun berusaha mengimbangi mereka. Sayangnya, meski Wardana dan Laksmi memiliki ajian Balungwesi, namun kesaktian mereka berada di bawah Siliwangi. Akhirnya Wardana dan Laksmi tersungkur. CUT TO HUTAN – SIANG Pemain Kalingking Nyai Kalingking sedang berlatih. Dia sangat bersemangat karena sangat ingin menyingkirkan Nyai Genit. CUT TO HUTAN – SIANG Pemain Siliwangi, Senopati, Wardana, Laksmi, Wardana dan laksmi terduduk tak berdaya. Siliwangi dan Kiansantang berdiri di hadapanya. Tiba-tiba muncul sejumlah Siliwangi dan menyatu menjadi satu. Wardana dan Laksmi heran. SILIWANGI Kalian baru saja melawan seperempat kemampuanku… Kedua anak itu terbelalak. Lalu menyembah. WARDANA Maafkan kekurangajaran kami. Baru melawan seperempat kemampuan paduka kami sudah kelabakan, bagaimana kalau Gusti menggunakan seluruh kemampuan Gusti. SENAPATI Sudahlah. Kalian aku ampuni.. Tapi, jangan sekali-kali mencoba lagi. LAKMSI Terima kasih kanjeng gusti.. Kami tidak akan berani lagi.. Hambapun berterima kasih, kanjeng gusti.. SILIWANGI Sekarang pulanglah kembali ke padepokan kalian.. LAKSMI Ampun kanjeng gusti.. Kalau diijinkan hamba akan tetap tinggal di sini untuk mengabdi pada kanjeng gusti… Hamba ingin menebus semua kesalahan yang telah hamba lakukan.. Siliwangi mengangkat dagu. CUT TO ISTANA PAJAJARAN/RUANGAN LAIN – SIANG Pemain Senopati Arga Senopati Arga sedang sendirian. Dia tampak sangat gelisah. SENOPATI ARGA Dewi Laksmi. Anak gadis itu tinggal di istana sekarang. Ini tidak bisa dibiarkan. Cepat atau lambat dia akan mengusik ketenanganku.. Aku harus segera bertindak.. Senopati mulai memutar otak liciknya. Akhirnya dia menemukan ide. Senopati tersenyum lebar. SENOPATI ARGA CONT’D Bukan Senopati kalau tidak bisa menyelesaikan masalah ini.. Tunggu Laksmi.. Siliwangi akan mengusirmu dengan tidak hormat.. Ha..ha..ha.. Senopati Arga lantas meinggalkan tempat itu. CUT TO EX PADEPOKAN BAYANAKA – SIANG Pemain Wardana, Bayanaka Wardana sedang duduk sendiri, memikirkan Laksmi yang tinggal di Pajajaran. Tiba-tiba Bayanaka muncul, berpesan agar Wardana menjaga Laksmi dan meneruskan kehidupan padepokan. Bayanaka juga berpesan kalau dia maninggalkan Pedang Naga Geni. Wardana harus menjaga pedang itu. Bayanaka menghilang. Wardana kaget. Kejadian tadi halusinasi atau beneran ya. CUT TO ISTANA/RUANG SINGGASANA RAJA – SIANG Pemain Siliwangi, Senopati Arga Prabu Siliwangi sedang duduk di singgasananya. Sedang mengadakan pertemuan dengan segenap ponggawanya. Termasuk Senapati. SILIWANGI Memang. Masih banyak persoalan yang harus kita hadapi. Saya prihatin. Pada Senapati Senapati. Sepertinya ada yang akan kamu sampaikan? SENOPATI ARGA Membungkuk hormat Ampun kanjeng gusti.. Hamba akan menyampaikan ketidaksetujuan hmba pada keputusan kanjeng gusti. SILIWANGI Bagus. Aku suka orang yang berterus terang. Katakan Senapati! SENOPATI ARGA Mohon ampun kanjeng gusti.. Sikap kanjeng gusti yang telah memaafkan Wardana dan Laksmi akan menurunkan wibawa kerajaan. Senopati mulai memasuki jarum liciknya ke otak Siliwangi. SENOPATI ARGA CONT’D Dosa kedua remaja itu terlalu besar.. Pengampunan Kanjeng Gusti akan mengurangi kepercayaan rakyat Siliwangi sedikit terpengaruh oleh omongan Senopati. Namun, sejurus kemudian Siliwangi berfikiran lain. SILIWANGI Ucapanmu benar, Senopati.. Tapi, aku punya alasan untuk mengampuni mereka.. Mereka masih terlalu mudah. Punya kemampuan yang luar biasa. Au berharap kedua bocah ini menyadari kesalahan, menjadi orang baik-baik. Kemampuan akan berguna bagi kebaikan SENOPATI Mohon ampun kanjeng gusti.. Orang yang terlanjur berwatak jahat, akan sulit kembali menjadi baik.. Maung ikut bicara. SILIWANGI Senopati.. Keputusan raja tidak mungkin dicabut kembali… Raja punya pertimbangan matang sebelum bicara SILIWANGI Sudahlah. Saya terima kasih atas semua pendapat dan masukan. Sebaiknya kita pusatkan pikiran dan tenaga untuk urusan yang belum selesai Semuanya menyembah hormat. Senopati nampak kecewa. SENAPATI Sialan.. Siliwangi ternyata keras kepala..Pause Tapi lihatlah Siliwangi.. Aku akan membuat kamu menyesal dengan keputusanmu sndiri.. Senapati nampak menyeringai kejam. CUT TO TEMPAT SEPI – SIANG Pemain Laksmi, Senapati Laksmi sedang berlatih. Tiba-tiba Senapati Pake topeng muncul dan menyerang. Dalam pertarungan itu Senapati menyerobot aksesories Laksmi, lalu kabur. Laksmi heran. CUT TO MARKAS KI SELUD – SIANG Pemain Selud cs, Senopati Kita langsung memperlihatkan reaksi ki Selud cs yang kaget mendengar soal Wardana dan Lakmsi. KI SELUD Gawat.. Ini bisa membahayakan rencana keberadaan kita, Senopati.. SENOPATI ARGA Karena itulah aku datang kemari, Ki Selud.. NYAI GENIT Kamu punya rencana, Senopati.. SENOPATI ARGA Tentu saja… Bukan Senopati kalau tidak membawa rencana.. Selud dan Genit mengangkat wajah. NINI KALINGKIN Bagaimana? Katakan.. Senopati nampak tersenyum licik. SENOPATI ARGA Kalian harus kembali melakukan teror. Tinggalkan jejak, seolah mereka yang melakukannya. Senapati melemparkan sesuatu pada Genit. Benda itu adalah aksesories milik Laksmi. Genit tersenyum. CUT TO EX PADEPOKAN MPU BHAYANAKA – SIANG Pemain Wardana Wardana berdiri di ruang utama padepokan gurunya, Mpu Bhayanaka. Dia sedang memgang sebuah pedang yang masih dalam sarungnya. Kemudian dia melolos pedang itu. Ada pamor yang keluar. Wardana terkagum-kagum dengan pamor senjata itu. WARDANA Pedang Naga Geni. Satu-satunya pusaka peninggalan guru yang sangat berharga. Guru belum pernah berkata, untuk siapa pedang ini. Tapi, sebagai murid tertua mungkin tidak ada salahnya aku membawanya WARDANA mikir sejenak. WARDANA Laksmi di Pajajaran seorang diri. Aku harus menjaganya. Yah, aku harus kembali ke sana Wardana manggut-manggut. CUT TO KAMPUNG – MALAM Pemain Selud, Genit, Penduduk Selud cs kembali melakukan teror di sebuah kampung. Mereka membakar rumah-rumah penduduk. Para penduduk yang mencoba melawan, mereka habisi. Yang selamat melarikan diri. Selut meletakan aksesories milik Laksmi diantara reruntuhan. Kemudian mereka pergi sambil tertawa-tawa. CUT TO ISTANA PAJAJARAN – SIANG Pemain siliwangi, Senopati, Laksmi, Penduduk Kita langsung memperlihatkan reaksi Prabu Siliwangi yang kaget dan marah mendengar laporan munculnya kembali teror yang meresahkan penduduk. SILIWANGI Apa.. ?! Ada kekacauan lagi.. ?! Siapa lagi yang melakukan? PENDUDUK Kami tidak tahu, kami hanya menemukan ini. Penduduk pelapor itu menyerahkan aksesories milik Laksmi yang ditemukan di lokasi. Siliwangi menerimanya, heran. SILIWANGI Milik Laksmi. Kenapa ada di sana? Apa mungkin dia yang melakukan..? Siliwangi masih ngamat-amati aksesories itu. Diam mikir. CU Wajah Siliwangi. CUT TO EX TAMAN DI ISTANA PAJAJARAN – SIANG Pemain Siliwangi, Laksmi Kamera open pada wajah Laksmi yang terpukul sambil megang aksesories itu. DEWI LAKSMI Ini memang milik saya, tapi sama sekali hamba tidak terlibat. Hamba lebih banyak menghabiskan waktu untuk berlatih. Lalu kita lihat wajah Siliwangi di depan Laksmi, memandanginya. LAKSMI Hamba akan membuktikan bahwa hama tak terlibat. Hamba bersumpah akan menangkap pelaku teror itu dengan tangan hamba sendiri.. SILIWANGI Bagus… Kamu benar. Lakukan itu untuk membersihkan namamu.. Laksmi mengangguk. Wajahnya mengeras. CUT TO MARKAS KI SELUD – SIANG Pemain Selud, Kembang, Dewi Laksmi Ki Selud dan Nyai Genit sedang berkumpul di tempat ini. GENIT Aku jamin, Siliwangi pasti panik.. KI SELUD Hehehe…. Benar. Dan dia takan menduga kalau kita pelakunya. NYAI GENIT Bocah sombong itu yang akan jadi tersangka utama. Hahahaha…. INSERT Dari tempat yang tersemubunyi, Dewi Laksmi nampak sedang memperhatikan pembicaraan mereka. Dia kaget dan marah, sebab ternyata aksi itu sengaja dia lakukan untuk memfitnah dirinya. DEWI LAKSMI Kurangajar.. Aku sudah menduga. Mereka pelakunya. Mereka berusaha menyingkirkan aku.. Aku harus menangkap mereka dan membawanya ke hadapan Prabu Siliwangi.. Laksmi lantas keluar dari tempat persembunyiannya, menghampiri ki Selud dan yang lainnya. Merekapun kaget melihat kedatangan Laksmi. DEWI LAKSMI Jadi benar.. Kalianlah yang telah membuat kekacauan itu untuk memfitnahku.. NYAI GENIT Ya.. Kamu mau apa…? DEWI LAKSMI Menangkap kalian dan membawa ke hadapan kanjeng gusti Siliwangi.. GENIT Oh… Silahkan kalau bisa.. Kemarahan Dewi Laksmi sudah tidak terbendung lagi. Iapun langsung menyerang Selud dan Genit. Ki Selud danGenit tidak tinggal diam. Mereka melakukan perlawanan. Maka terjadilah pertarungan. INTERCUT TO EX HUTAN – SIANG Pemain Kian Santang Kian Santang sedang BERJALAN. Dia mendengar orang sedang bertarung. Kiansantang bergegas mendatangi tempat itu. CUT TO MARKAS KI SELUD – SIANG Pemain Laksmi, Selud, Genit, Kiansantang, Gagak Lumayung. Pertarungan antara Laksmi melawan Ki Selud dan Genit, masih berlangsung alot. Kedua belah pihak sama-sama memiliki kekuatan yang sama. Akhirnya, Laksmi merasa kalau tidak segera diselesaikan, pertarungan itu hanya akan membuang-buang waktu saja. LAKSMI Aku harus mengeluarkan ajian Balung Wesi utuk melumpuhkan mereka… Tiba-tiba Kian Santangpun yang telah merubah diri jadi gagak Lumayung muncul di tempat itu. Laksmi merasa senang. LAKSMI Baguslah raden segera datang.. Ayo kita keluarkan ajian Balungwesi kita untuk melumpuhkan mereka.. Gagak/Kian Santang dan Laksmi bersama-sama mengeluarkan ajian Balung Wesi. Mereka melancarkan pukulan jarak jauh ke arah Selud cs. Di pihak lain, Ki Selud pun nampak tak mau kalah. Mereka pun mengeluarkan ajian curuk geni untuk menghalau serangan Lakmsi dan Kian Santang. Dua kekuatan itupun beradu memunculkan suara ledakan yang luar biasa kerasnya. Beberapa saat kemudian, Ki Selud dan Genit terpental jatuh hingga tak bisa bangun lagi. Kekuatan ajian curuk geni dikalahkan oleh kekuatan ajian Balung Wesi. KI SELUD Ampun.. Kalian jangan bunuh kami.. LAKSMI Aku tidak akan membunuhmu. Tapi, kalian harus berterus terang di hadapan Prabu Siliwangi.. KI SELUD Baiklah.. Aku akan menuruti kemauanmu.. Aku besedia mebersihkan namamu, Laksmi.. Selud dan Genit dibawa ke Istana Pajajaran. CUT TO ISTANA PAJAJARAN – SIANG Pemain Siwangi, Kian Santang, Selud cs, Laksmi Kita langsung memperlihatkan reaski Prabu Siliwangi yang marah, setelah mengetahui ternyata ulah teror itu dilakukan oleh Ki Selud. SILIWANGI Prajurit, masukan mereka ke dalam penjara! Jaga mereka sebelum aku memutuskan hukuman apa yang setimpal atas perbuatan mereka.. Empat orang Pajurit mengangguk hormat. Setelah itu, mereka kemudian membawa Selud dan Genit ke ruang tahanan. INSERT Senopati Arga nampak terlihat cemas SENOPATI ARGA Gawat.. kalau aku tidak cepat bertindak, mereka bisa membuka kedokku. Aku harus bisa membebaskan atau membunuh mereka.. CUT TO HALAMAN ISTANA – SIANG Pemain Wardana, Prajurit. Wardana sedang mengamuk di halaman istana Pajajaran dengan menggunakan pedang naga geni nya. Nampak tembok-tembok istana hancur, sebagian terbakar. Ternyata pedang naga geni memiliki kesaktian yang luar biasa. Setiap kali pedang itu diarahkan ke suatu arah, maka akan keluar kekuatan dahsyat yang mendorong apapun yang ada di hadapannya. Sesekali, Pedang Naga Geni juga mengeluarkan api. Para prajurit jaga nampak panik dan ketakutan. Mereka yang berani menghalangi aksi Wardana langsung dibuat mati terbakar, tersambar oleh api yang keluar dari ujung pedang naga geni. INTERCUT TO ISTANA PAJAJARAN/RUANG RAJA – SIANG Pemain Siliwangi, Prajurit Siliwangi sedang duduk di Singgasananya. Masuklah Parjurit menghadap Siliwangi dengan sikap yang begitu panik. SILIWANGI Ada apa lagi Prajurit..? Kenapa kamu begitu Panik.. PRAJURIT Ampun kanjeng gusti.. Di halaman istana, Wardana sedang megamuk.. Tak seorangpun yang bisa menghentikan aksinya.. SILIWANGI Keterlaluan sekali.. Kali ini aku tidak akan memaafkanmu lagi, Wardana.. Siliwangi lantas keluar untuk menghadapi Wardana. CUT TO HALAMAN ISTANA – SIANG Pemain Siliwangi, Wardana Wardana masih terus mengamuk di halaman Siiwangi di hadapan Wardana. Murid Mpu Bhayanaka itu nampak merasa senang. WARDANA Akhirnya kamu keluar juga, Siliwangi..! SILIWANGI Apa lagi yang kamu mau? Aku sudah mengampunimu, tapi kamu tidak memanfatkan kebebasanmu untuk sadar. WARDANA Aku berterima kasih atas pengampunanmu, tapi aku tidak bisa terima Laksmi difitna semaunya SILIWANGI Apa maksudmu… WARDANA Jangan berlagak bodoh. Sekarang sambutlah kematianmu… Wardana menyerang. Siliwangi melesat untuk memancing Wardana pindah dari tempat itu. Wardana megejarnya. WARDANA Mau lari kemana, Siliwangi.. Kemanapun kamu lari aku pasti mengejarmu.. CUT TO SEBUAH TEMPAT – SIANG Pemain Siliwangi, Wardana Siliangi akhirnya behenti di sini. Wardana yang menyusulnya dari belakang, telah sampai pula. SILIWANGI Kamu telah memaksa aku untuk berbuat kasar, Wardana.. WARDANA Dan aku sudah siap melayanimu. Aku akan bangga bisa mencelakaimu.. Sebab arwah guruku tidak akan tenang di alam sana sebelum melihat kamu terkapar.. SILIWANGI Sudah berkali-kali ku katakan, kalau aku bukan pembunuh Mpu Bhayanaka.. Sebaliknya, aku sangat menghormati gurumu itu, Wardana.. WARDANA Ahh.. Kamu nggak usah berkilah, Siliwangi.. Sekarang terimalah seranganku ini.. Wardana lantas menyerang Siliwangi dengan menggunakan pedang Naga Saktinya. Siliwangi kaget, melihat kehebatan pedang pusaka itu. SILIWANGI Pedang itu punya kekuatan yang luar biasa.. Aku terpaksa harus menggunakan ajian Gajah Meta.. Siliwangi lantas mengeluarkan ajian andalannya itu. Dua kekuatanpun beradu menimbulkan efek yang luar biasa. Baik Siliwangi, maupun Wardana terpental lauh di dua tempat yang berbeda. CUT TO TEMPAT LAIN – SIANG Pemain Siliwangi Siliwangi yang terpental jauh, akhinyra jatuh di sini. Nampak ia sedikit megalami luka akibat adu kekuatan itu. Namun hanya beberapa saat saja, dengan menggunakan tenaga dalamnya, Siliwangi sudah bisa memulihkan kembali kekuatannya. SILIWANGI Pedang itu ternyata punya kekuatan yang sangat hebat.. Aku harus bersemedi agar bisa mengalahkan pusaka itu.. Siliwangi lantas pulang ke istana untuk melakukan semedi. CUT TO HUTAN – SIANG Pemain Wardana Wardana yang juga terlempar jauh, akhirnya jatuh di tempat ini. Seperti juga Siliwangi, Wardana juga mengalami luka yang cukup lumayan. Namun, hanya beberapa saat saja, Wardana telah bisa memulihkan kembali kekuatannya. WARDANA Ternyata Siliwangi memang hebat.. Aku harus mengajak Laksmi, agar bisa mengalahkan dia.. Wadana latas pergi. CUT TO RUANG TAHANAN- SIANG Pemain Seopati, Selud cs. Senopati dengan memakai topeng sedang mengendap-negandap masuk ke ruang tahanan. Beberapa Prajurit jaga diserangnya hingga berjatuhan. ISERT Selud dan Genit merasa senang melihat kedatangan Senopati. KI SELUD Akhirnya, Senopati datang menyelamatkan kita.. Aku sudah menduga sebelumnya.. GENIT Tentu saja… Sebab dia takut kalau kita membongkar rahasiannya.. Senopati telah berhasil merobohkan semua prajurit jaga. Setelah itu iapun membebaskan Ki Selud cs dai ruang tahanan. SENOPATI ARGA Cepat tinggalkan tempat ini.. Tanpa menjawab Selut dan Genit kabur meninggalkan tempat itu. CUT TO SEBUAH TEMPAT – MALAM Pemain Wardana, Laksmi Laksmi sedang jalan. Tahu-tahu Wardana sudah berdiri di hadapannya. Laksmi kaget. Wardana tersenyum licik. WARDANA Dasar kamu murid duhaka, Laksmi..! Tak kusangka, kamu malah bergabung dengan orang yang telah membunuh guru kita.. LAKSMI Kamu telah salah faham, kakang…. WARDANA Beraninya kamu membela si keparat itu dihadapanku.. Kalau begitu, akupun akan membunuhmu.. Wardana yang sudah terbakar api dendam langsung menyerang Laksmi, adik seperguruannya. Semula Laksmi berusaha menhindar saja. Namun karena Wardana terus saja mau mencelkainya, Laksmi akhirnya terpaksa melawan. Sayangnya, Wardana kini telah memiliki Pedang Naga Geni, dengan mudah saja Wardana bisa mengalahkan Laksmi, bahkan akhirnya Laksmipun akhirnya mati di tangan Wardana. Anehnya, mayat Laksmi tiba-tiba menghilang. Beberapa saat kemudian di tempat mayat lakmsi tadi, muncul sebilah pedang. Pedang itu sangat aneh, karena bisa mengeluarkan bau harum yang luar biasa. Beberapa saat kemudian pedang itu nampak terbang, dan setelah itu menghilang. Wardana kaget, dan heran. WARDANA Aneh.. Apa yang telah terjadi sebenarnya.. Wardana mencubit pipinya sendiri, ternyta sakit. WARDANA Ini sama sekali bukan mimpi.. Tiba-tiba terdengalah suara Laksmi berbicara LAKSMI Tunggulah saatnya Wardana.. Kamu pasti menyesali semua ini.. Suara itu terus saja terdengar ditelinga Wardana. Semakin lama suara itu terdengar semakin jauh, dan akhirnya menghilang. Wardana terus tertegun di tempat itu. CUT TO ISTANA/RUANG SEMEDI – SIANG Pemain Siliwangi Siliwangi masih sedang bersemedi. Munculah Batara Kuncung Putih BATARA KUNCUNG PUTIH Nanda Prabu, bangunlah.. Siliwangi bangun dari semedinya, dan langsung membungkuk hormat. Batara Kuncung putih lantas berbicara lagi. SILIWANGI Resi.. KUNCUNG PUTIH Pedang Naga Geni memiliki kekuatan yang sangat hebat.. Hanya Kujang pusakamu yang bisa mengalahkannya.. Namun aku harap, kamu jangan sampai menggunakan kujang itu.. SILIWANGI Maafkan aku, resi.. Apa sebabnya aku tidak boleh menggunakan kujang itu..? KUNCUNG PUTIH Kujang itu adalah lambang kebesaran Pajajaran.. Jika nanda Prabu menggunakan pusaka itu, Nanda Prabu akan dianggap melibatkan kerajaan pada urusan pribadi nanda Prabu.. Siliwangi menganggu-angguk. KUNCUNG PUTIH CONT’D Aku tidak ingin akan beach perang besar anrtara Pajajaran dan orang-orang dari wetan. IWANGI Saya mengerti, resi.. Semua petunjukmu akan aku laksanakan.. Kuncung Putih tersenyum, lantas menghilang dari tempat itu. Siliwangi menghentikan semedinya. FREEZE
BABADKIANSANTANG. sejarah kian santang. Kian santang adalah Tokoh tasawuf dari tanah pasundan yang ceritanya melogenda khususnya di hati masarakat pasundan dan kaum tasawuf ditanah air pada umumnya. Tokoh kian-santang ini pertama kali berhembus dan dikisahkan oleh raden CAKRABUANA atau pangeran walangsungsang ketika menyebarkan islam di tanah
Connection timed out Error code 522 2023-06-16 004810 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7f0b520d0106da • Your IP • Performance & security by Cloudflare
PrabuKiansantang atau Raden Sangara atau Syeh Sunan Rohmat Suci, adalah Putra Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja Raja Pakuan Pajajaran dengan Nyi Suba
- Inilah naskah drama sunda raden kian santang, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan naskah drama sunda raden kian santang serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang naskah drama sunda raden kian santang berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…bisa dibuat katalog yang lebih lengkap. Ini melengkapi katalog naskah Sunda yang sudah ada sekarang, yang memuat 1904 naskah. DARI sejumlah naskah tersebut, 95 naskah ditulis dalam huruf Sunda Kuno,……Santang juga demikian, selalu berakhir dengan asumsi penuh ketidakpastian. Kian Santang adalah putera dari Prabu Siliwangi, raja Padjajaran yang terkenal dengan pusaka Kujang Kembarnya. Kian Santang adalah anak bungsu dari……menerjemahkan dengan bahasa Belanda menjadi Sunda Eilanden kepulauan Sunda, yang dibangun dengan Grote Sunda Eilanden dengan Kleine Sunda Eilanden. Sunda Eilanden atau Kepulauan Sunda ini yang selanjutnya dinamakan Hindia Timur……Belanda menerjemahkan dengan bahasa Belanda menjadi Sunda Eilanden kepulauan Sunda, yang dibangun dengan Grote Sunda Eilanden dengan Kleine Sunda Eilanden atau Kepulauan Sunda ini yang selanjutnya dinamakan Hindia Timur……seputar Kalender proses penggalian data Kalender Sunda, Ali melibatkan kalangan astronom dan pakar lainnya. Bila melihat pada jumlah hari dan bulannya, Kalender Sunda atau yang sering disebut Kala Sunda,……Purwaduksina Budi Luhur Pahkampetan Bolim Basora Samawi Sirnagalih 1. Sunda Wiwitan Sunda Wiwitan Bahasa Sunda “Sunda permulaan”, “Sunda sejati”, atau “Sunda asli” adalah……drama bahasa Inggris. Semoga contoh naskah drama bahasa Inggris ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh naskah drama bahasa Inggris. Anda bisa menyesuaikan naskah drama ini sesuai dengan kebutuhan….…daerah, seperti naskah drama dalam bahasa Sunda atau bahasa Jawa. Khusus untuk naskah drama bahasa Sunda sebenarnya tidak terlalu banyak yang bisa ditemukan. Mungkin karena literatur pendukung tidak tersebar merata……menyampaikan bahwa Raden Wijaya menyerah dan bermaksud untuk mengabdi kepada Prabu Jayakatwang. Permohonan tersebut disetujui oleh Prabu Jayakatwang. buah maja Raden Wijaya Berangkat ke Kediri Raden Wijaya kemudian berangkat ke…Demikianlah beberapa ulasan tentang naskah drama sunda raden kian santang. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa
Maka hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: terdapat tiga kategori pesan dakwah dalam naskah Wawacan Kean Santang Aji. Tiga kategori pesan dakwah tersebut adalah pesan akidah, akhlak dan syariah. Sedangkan imbauan pesan dalam naskah Wawacan Kean Santang Aji ini ada lima yaitu imabuan rasional, emosional, takut, ganjaran dan
9/10 1 Votes Mulai 16 Maret 2023, tayang sebuah sinetron Indonesia yang berjudul Kembalinya Raden Kian Santang Season 3 di MNCTV. Sinetron yang juga disajikan untuk Ramadhan ini bisa disaksikan setiap hari Senin sampai Minggu, jam 2130 WIB. Kisahnya melanjutkan Raden Kian Santang Mahkota Baru Pajajaran 2021 dan Kembalinya Raden Kian Santang 2019. Alwi Assegaf kembali menjadi pemeran utama di sini, usai sukses dengan Cinta Anak Sholeh 2022 dan Raden Kian Santang Mahkota Baru Pajajaran 2021. Ia kembali beradu akting dengan Suheil Fahmi Bisyir yang pernah berperan dalam Kuraih Bintang 2 2022 dan Dari Jendela SMP 2022. DetailSinopsis Pemeran UtamaPemeran PendukungOST Original SoundtrackTrailer Detail Judul Kembalinya Raden Kian Santang Season 3 Judul Lain – Genre Drama, Kolosal, Sejarah Negara Indonesia Sutradara Jose Purnomo Produser – Penulis Naskah – Rumah Produksi JP Pictures Channel TV MNCTV Jumlah Episode – Masa Tayang Mulai 16 Maret 2023 Jadwal Tayang Senin – Minggu, jam 2130 WIB foto mnctv Sinopsis Mengisahkan tentang kehidupan Raden Kian Santang yang berupaya sebarkan dakwah di wilayah Kerajaan Padjajaran. Ada perebutan kekuasaan terjadi usai pengangkatan Senopati baru di Kerajaan Padjajaran. Konflik ini pun semakin memanas. Suatu hari, ada seseorang yang memakai topi untuk merampok kuda yang ditunggangi oleh Raden Kian Santang. Saat ia kembali ke kerajaan, terlihat keraajaan kini dipimpin oleh Prabu Surawisesa. Sementara itu, Prabu Siliwangi lebih memilih untuk bertapa di dunia luar. Pemerintahan Prabu Surawisesa ini tak berjalan dengan mulus. Ia pernah bermimpi ada seorang pendekar hitam yang akan merusak Pajajaran. Pendekar tersebut menggunakan pedang Zulfikar yang biasa dipegang oleh Kian Santang. Hingga akhirnya, Raden Kian Santang harus terbunuh lewat pedang Zulfikar-nya sendiri. Pemeran Utama Alwi Assegaf sebagai Radeng Kian Santang Seorang bangsawan yang disegani dan mendapatkan kekuatan yang luar biasa di Padjajaran. Suheil Fahmi Bisyir sebagai Raden Surawisesa Pria yang diangkat menjadi raja menggantikan Prabu Siliwangi. Pemeran Pendukung Arnold Leonard sebagai Yudhakara Ananda George sebagai Prabu Siliwangi Dafina Jamasir sebagai Nyi Arum Dalu Rientammy sebagai Nimas Rara Santang Inne Azri sebagi Nyai Ratu Subang Larang Ridho Degantarai Airiska Fitria sebagai Nyai Ratu Kentring Manik Selvi Kitty sebagai Nyai Ratu Ambet Kasih Panji Zoni Sebagai Gagak Ngampar Armando Jordy Asriati sebagai Nyi Rompang/selir Kedasih Helmalia Putri Angel Lisandi Putri Rizky Mickey Diva Avida Kayla Kalaoun Ricki Perdana OST Original Soundtrack – Trailer
- Дስдреኇе иցխктизве
- Аклምպуզα ጠ
- Горуፊራчыμ ивсоμест
- ጹዟйυр уврጅփዐснեб
- Փалузሶвα գ
KembalinyaRaden Kian Santang season baru akan hadir setiap hari pukul 21.00 WIB di MNCTV. Sinetrom tersebut juga dapat disaksikan melalui aplikasi RCTI+. Sinetrom tersebut juga dapat disaksikan
Raden Kian Santang atau Rajasengara adalah anak ketiga Prabu Siliwangi dan Subang Larang, ayahnya merupakan Raja dan Ratu Kerajaan Pajajaran. Raden Kian Santang selama hidupnya tentu punya seorang Istri, adapun Istri Raden Kian Santang menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari adalah Halimah yang dalam ejaan Cirebon disebut Nyai Kalimah. Halimah atau Nyai Kalimah, diperistri Raden Kian Santang selepas beliau secara mantap mengikuti kakaknya Pangeran Cakrabuana Walang sungsang memeluk agama Islam. Halimah atau Nyai Kalimah menurut Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari adalah anak seorang Ulama asal Champa Sekarang Bagian Vietnam, wanita ini dahulu tinggal bersama ayahnya menjadi penguasa di Desa Kalisapu sehingga beliau juga dijuluki Nyi Gedeng Kalisapu. Kalisapu kini merupakan salah satu Desa yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Jati kabupaten Cirebon. Di daerah itu dahulu memang menjadi pusatnya orang Islam yang datang dari berbagai daerah untuk menyebarkan agama Islam sambil Purwaka Caruban Nagari tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai keturunan yang dihasilkan dari pernikahan antara Nyi Gedeng Kalisapu dan Raden Kian Santang. Di Kalsiapu terdapat makam Nyimas Gedeng Kalisapu, hal tersebut mengindikasikan jika Halimah kemungkinan dimakamkan ditempat itu, karena memang beliau berjuluk Nyi Gedeng Kalisapu, meskipun hal ini belum dapat dipastikan kebenarannya, mengingat orang yang berjuluk demikian kemungkinan bukan satu Islamnya Raden Kian Santang dan Pernikahannya dengan HalimahMerujuk pada Carita Purwaka Caruban Nagari, bahwa Raden Kian Santang mulanya adalah anak Subang Larang satu-satunya yang masih tinggal di Keraton Pajajaran. Sementara kedua kakaknya, baik Pangeran Walangsungsang maupun Nyimas Rara Santang telah lama meninggalkan Walangsungsang mendirikan Cirebon dan menjadi penguasa di Pedukuhan tersebut sambil menyebarkan agama Islam. Sementara kakak Raden Kian Santang yang lainnya, yaitu Rara Santang berjodoh dengan Penguasa Kota Ismailiyah di Mesir dan telah melahirkan seorang anak yang diberi nama Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati.Ketika Padukuhan/ Desa Cirebon yang dibangun Pangeran Walangsungsang maju pesat, Prabu Siliwangi mengutus Patih Jagabaya datang ke Cirebon untuk mengukuhkan Pangeran Walangsungsang sebagai penguasa dan meningkatkan status Cirebon menjadi daerah Otonom baru. Pada saat pergi ke Cirebon, Patih Jagabaya didampingi oleh Raden Kian Santang, karena beliau ingin sekali bertemu kakaknya yang sudah lama tidak ia prosesi Penobatan Pangeran Walangsungsang sebagai penguasa Cirebon dengan gelar Srimanggana, Raden Kian Santang yang tinggal berhari-hari dengan kakaknya masuk Islam. Raden Kian Santang kemudian dinikahkan dengan Halimah, putri ulama asal Champa. Setelah masuk Islam Raden Kian Santang kemudian menunaikan Ibadah Haji, dan nantinya memperoleh nama Islam "Haji Mansur". Jika merujuk pada Carita Purwaka Caruban Nagari, maka jelas jika Raden Kian Santang mulanya mengikuti agama ayahnya Prabu Siliwangi, ketika Remaja baru memeluk Islam atas pengaruh kakaknya. Hal ini berbeda dengan dongeng yang berkembang, jika Rara Santang telah Islam sejak bayi/kecil karena pengaruh Ibunya Subang Larang. Penulis Bung Fei
. 301 388 101 168 194 100 372 231
naskah drama raden kian santang