BACA JUGA: Jadwal MotoGP Jepang Akhir Pekan Ini, Mulainya Pagi Hari Sob!) Apalagi di musim lalu, setelah Maverick Vinales sukses di dua balapan, mekanik Yamaha seolah melupakan Rossi. Penurunan performa Yamaha selama beberapa waktu terakhir ini juga membuat mantan pembalapnya, Jorge Lorenzo, ikut berkomentar. Jorge Lorenzo menyoroti perkataan
Siapa yang belum pernah mendengan naman ini? Manual Tech Yogyakarta. Atau Ibnu Sambodo, atau Pak Dhe Ibnu. Saya kira semua penggemar motor berperforma tinggi pasti mengenal sosok jenius Manual Tech dan Ibnu sudah melambung lebih dari 10 tahun dipercaturan balap nasional. Betapa tidak, ketika mekanik-mekanik lain terhipnotis dengan mesin 2 tak yang lagi booming. Pak Dhe tetap konsisten dan memilih mesin 4 tak sebagai mesin pilihan yang dikembangkan heran, di awal kemunculannya, Manual Tech ibarat pemain tunggal yang mendominasi jagad balap mesin 4 tak tanah air. Mirip OMR Manual Tech, karena apapun motor dan pembalapnya, podium 3 besar senantiasa dihuni oleh motor garapan persaingan mesin 4 tak menjadi acuan dan fokus pabrikan, ditambah lagi riset-riset impor menyerbu dalam negeri, konsistensi Ibnu menjaga teknologi dalam negeri tetap prestasi gemilang yang bisa ditilik dari catatan waktu tercepat di sirkuit Sentul ditorehkan dari setiap musim ketika Manual Tech berpindah pabrikan dari Suzuki dan menerima pinangan Kawasaki, kisah sukses itu menjadi fenomena menarik karena seolah keajaiban. Kawasaki yang notabene tak pernah sukses di tangan mekanik lain, menjadi momok mengerikan dalam tempo jelas-jelas kalah waktu pengembangan, serta pengalaman dan masih dalam proses mencari setting terbaik. Tetapi Ibnu Sambodo benar-benar membuktikan kejeniusannya menyulap motor dalam waktu apa rahasia sukses Manual yang begitu Fenomenal?Hmmm..santai dulu, kopi setengah gelas di depan Mototech mulai dingin.. nyeruput dulu ya...
Beritamutakhir Yudhistira secara pribadi akhirnya lebih memilih Kawasaki untuk 2016. Itu diiyakan Ibnu Sambodo, bos Kawasaki Manual Tech tempat Yudhistra membalap. "Ya benar, Yudhis - panggilan Yudhistira - nggak jadi ke Honda. Selebihnya auk ah," jelas Ibnu dari markasnya di Jogja. SELENGKAPNYA
IBNU SAMBODO. Seri Suzuka terberat karena beberapa wild-card asal Jepang dan trek kurang cocok dengan ZX-6R Menarik pengakuan Ibnu Sambodo, akrab disapa Pak De selaku pemilik tim Manual Tech KYT Kawasaki Racing. Bahwa seri ke-3 Asia Road Racing Championship 2017 ARRC 2017 yang akan dipentaskan di Sirkuit Suzuka, Jepang, akhir pekan ini 3-4 Juni adalah yang terberat. Yang pasti, ini bukan mengada-ada karena memang ada statement langsung dari Pak De. Bukan berita yang tidak ada quote apalagi yang hanya mengambil informasi dari medsos tanpa konfirmasi lebih lanjut ke pihak terkait. “Jadi memang Suzuka yang terberat karena sesuai tradisi, akan ada peserta wild-card dari Jepang yang pastinya sangat berpengalaman di Suzuka, “tegas Ibnu Sambodo yang bermarkas di Jl. Kaliurang Km. 8,4 Sleman, Yogyakarta. Investigasi penulis, paling tidak ada 3 rider Jepang yang siap ambil-bagian sebagai wild-card di pertarungan Supersports 600, yaitu Keisuke Maeda ITO Racing GMD Suzuka, Ikuhiro Enikido MOTO BUM Honda dan Yukio Kagayama Team Kagayamaa. Disamping pula, ada satu dari China, yaitu Lin Chia Hao Team One For All. Pada sisi lain, Pak De juga menyebut bahwa layout lintasan Suzuka kurang cocok dengan sasis dan karakter power dari ZX-6R. Pastinya pula, konteks tersebut berdasarkan pengalaman selama ini. Terlebih Pak De adalah pemain senior di balap Supersports 600. “Secara umum Suzuka memang kurang cocok dengan ZX-6R. Kalau Buriram, Thailand yang banyak rolling-speed dan high-speed sangat cocok. Tapi kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk meraih juara, paling tidak mengamankan poin untuk seri selanjutnya, “tambah Pak De yang ingin mencetak sejarah dimana ada tim Indonesia merebut juara Asia di kelas Supersports 600. Selama ini memang belum pernah di level tersebut. Klasemen Sementara Supersport 600 Hingga seri ke-2 ARRC 2017 Thailand Sekilas informasi saja, saat ini kedua pebalap Manual Tech KYT Kawasaki Racing berada di barisan depan dalam klasemen sementara Supersports 600 hingga seri ke-2 ARRC 2017 Thailand. Mulai Azlan Shah Malaysia yang berada di posisi teratas dengan pundi 85 poin dan berjarak 28 angka dengan Taiga Hada dari tim RAMA Honda by NTS Ten10 55.Sedang rekan se-tim Azlan yaitu Ahmad Yudhistira Indonesia ada di deretan ke-4 dengan tabungan 51. Deretan tiga besarnya diisi M Zaqhwan Zaidi MUSASHi Boon Siew Honda Racing dengan tabungan 54 poin. Jadi peringkat 2,3 dan 4 hanya beda-beda tipis saja. ogy Artikel Terkait !
IbnuSambodo bilang, tim ijonya harus mengikuti perkembangan zaman. Karburator di balap bebek memang sudah mulai usang. "Mudah-mudahan akhir tahun ini, injeksi di Edge bisa diterapkan," kata Ibnu dengan yakin sebelum doi bertolak ke Sepang, Malaysia untuk ikut latihan ARRC pada 4 - 5 Maret di Malaysia. Ya, memang harus modern. Ardel
DAB Ibnu Sambodo memantau pembalap muda di ajang motor bebek, untuk diajarkan motor sport - Sebagai Pimpinan dan juga owner Tim di Manual Tech KYT Kawasaki Racing, Ibnu Sambodo memang harus pintar menemukan pembalap berbakat. Pun dengan Ibnu Sambodo yang merangkap sebagai kepala mekanik, perkembangan pembalap di sirkuit juga ada andil dari dirinya. Bagi Ibnu Sambodo, ia tidak memilih pembalap-pembalap yang masih berusia di bawah 10 tahun. Hal ini karena menurut Ibnu Sambodo di usia tersebut sebaiknya belajar menggunakan motor bebek atau underbone. Baca Juga Gerhard Lukita Fokus Kuliah dan Pertahankan Gelar Juara Nasional Sedangkan timnya saat ini menggunakan motor Kawasaki dan tidak ada motor underbone yang mumpuni. “Kalau dari motor bebek kan tinggal lihat dari Kejurnas MotoPrix." "Kami tinggal pantau aja semisal ada pembalap yang berbakat dan mungkin kami bidik," ujar Ibnu Sambodo yang biasa dipanggil 'Pakde'. “Saya akan memilih pembalap yang berusia 14 atau 15 tahun untuk dibina."
. 319 361 284 13 133 160 184 281
ibnu sambodo dan mekanik jepang