Orangyang melakukan produksi disebut produsen. Menyebutkan macam-macam usaha yang ada di lingkungan sekitar. Dengan kegiatan ekonomi yang terjadi pada masyarakat sekitar kawasan. Kegiatan ekonomi terdiri dari kegiatan konsumsi dan produksi. Bagi penduduk yang tinggal di sekitar pantai bisa usaha dengan memanfaatkan jenis usaha perikanan laut.
Penguatan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia adalah dua hal yang penting untuk terus dilakukan. Hal tersebut karena sudah jelas berdasarkan wawasan nusantara kita adalah negara kepulauan yang memiliki banyak lautan dan bertanah subur yang disebabkan oleh banyaknya gunung api. Oleh karena itu memahami dua sektor penting ini akan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan bangsa secara utuh. Sebelum membahas penguatan ekonomi maritim, ada baiknya kita memahami apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim dan kelautan terlebih dahulu. Berikut adalah pembahasannya. Ekonomi Maritim dan Kelautan Ekonomi maritim atau maritime economy adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Contohnya adalah jasa penyeberangan antarpulau menggunakan kapal laut, dan usaha pembuatan kapal hingga perawatannya. Sementara itu, ekonomi kelautan atau marine economy adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Contohnya adalah nelayan yang mencari ikan, pengawetan ikan di pantai, dan usaha budidaya rumput laut. Penguatan ekonomi maritim di Indonesia dapat memperkuat komoditas ekspor yang kita miliki. Sebab sektor ini merupakan salah satu penghasil komoditas unggulan di Indonesia. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 167 upaya peningkatan ekonomi maritim meliputi mengenali potensi maritim Indonesia, hambatan pembangunan ekonomi maritim, dan upaya pengembangan ekonomi maritim Indonesia. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia Sekitar 75% dari total wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan. Berdasarkan Statistik Perikanan Tahun 2012 dari Food and Agriculture Organization FAO, Indonesia merupakan negara peringkat kedua dalam produksi perikanan tangkap. Indonesia juga merupakan negara kedua dalam hal banyaknya jumlah kapal yang dimiliki setelah Tiongkok. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010, terdapat 108 kawasan konservasi perairan dengan luas 15,78 juta ha, yang diharapkan dapat meningkat menjadi 20 juta ha pada tahun 2020. Beberapa daerah memiliki keindahan bawah laut yang sudah sangat mendunia dan menjadi spot menyelam yang wajib dikunjungi para penyelam divers, seperti Bunaken Sulawesi Utara, Raja Ampat Papua Barat, Labuan Bajo, dan Wakatobi. Dengan kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya pembangunan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat pada potret sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah menyebabkan kegiatan pengangkutan transportasi laut maupun eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing. Upaya Peningkatan Ekonomi Maritim Lalu apa yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi ekonomi maritim di Indonesia? Salah satunya adalah dengan menelaah kegiatan ekonomi yang tengah terjadi dan mencari tahu penyebabnya. Pandangan ekonomi paling sederhana memberikan tuntunan tentang bagaimana suatu perkonomian dapat bekerja dengan baik dari tiga kondisi dasar dalam bentuk pertanyaan, yaitu Apa yang harus diproduksi? Bagaimana berproduksi? dan Untuk siapa diproduksi? Jawaban dari kombinasi ketiga pertanyaan tersebut dapat dikaitkan dengan kemampuan Indonesia sebagai negara kepulauan, terutama membahas apakah pembangunan yang dilakukan telah menempatkan sektor kelautan sebagai modal pembangunan yang unggul. Produksi sektor kelautan secara kuantitatif barangkali tidak mengalami masalah walaupun seringkali terdapat kesenjangan antara potensi dan realisasi. Kekalahan dalam kompetisi ekonomi berbasis maritim juga terjadi di sektor industri dan jasa kelautan mulai dari hulu maupun hilir. Pengembangan dan peningkatan ekonomi maritim diharapkan mampu memenuhi harapan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan memaksimalkan potensinya yang sebenarnya sangat kaya. Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN Sebelumnya telah dipaparkan bahwa ironisnya kondisi ekonomi maritim dan kelautan di Indonesia masih belum maksimal. Keprihatinan terhadap sektor kelautan Indonesia mengharuskan adanya kebijakan strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan di berbagai sub-sektor kelautan. Pembangunan ekonomi maritim harus mampu menjadikan kekayaan potensi kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas. Dengan demikian, iklim bisnis dan investasi maritim yang baik akan berkembang. Pembangunan ekonomi maritim akan membawa industri pada kebutuhan akan sumber daya manusia kemaritiman dan inovasi teknologi yang berbasis pada pendidikan kemaritiman yang unggul dan modern. Ya, Iptek memang sangat mempengaruhi bidang ini pula. Jika proses di atas dapat berlangsung, maka pembangunan ekonomi maritim dipastikan akan dapat membawa masyarakat ke arah kemakmuran. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 172 pembangunan di bidang kelautan Indonesia diarahkan untuk mencapai empat tujuan, yakni Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan. Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil. Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan. Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa. Selanjutnya, kondisi ekonomi maritim dapat dilihat dari berbagai subsektornya. Berikut adalah kondisi ekonomi maritim di Indonesia dilihat dari berbagai sektornya. Sektor Pelayaran Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional masih tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang, hingga saat ini belum berkembang. Sistem pelabuhan di Indonesia saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau pelabuhan luar negeri lainnya. Pelayanannya masih belum efisien dan belum produktif. Daya saing sumber daya manusia di sektor pelayaran masih relatif rendah. Sektor Perikanan Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih rendah. Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun masih sangat kurang. Sektor Pariwisata Bahari Pengembangan pariwisata bahari diyakini dapat dapat menghasilkan efek berganda multiplier effect yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri devisa. Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan budaya bahari. Hal tersebut dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun lagi-lagi sayangnya, hingga saat ini pariwisata bahari belum berkembang dengan optimal di Indonesia. Sementara itu ekonomi maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis dimana fenomena maritim dunia telah muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang memiliki wilayah teritorial berupa laut. Kawasan Asia tenggara lebih banyak dibatasi oleh wilayah perairan, di mana batas negaranya pun masih saling tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat penggalian sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perikanan merupakan sektor ekonomi andalan di negara ASEAN. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia Strategi dan kebijakan pengembangan ekonomi maritim di Indonesia sangat diperlukan mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang kita miliki. Pada tahun 2014, kontribusi seluruh sektor kelautan terhadap Produk Domestik Bruto PDB hanya sekitar 20%. Padahal, negara-negara dengan potensi kekayaan laut yang lebih kecil daripada Indonesia, seperti Islandia, Norwegia, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Tiongkok, yang kontribusi bidang kelautannya rata-rata sudah di atas 30 persen PDB. Beberapa strategi kebijakan pengembangan ekonomi maritim di Indonesia meliputi beberapa hal di bawah ini. Pembangunan Berbasis Kelautan Kebangkitan ekonomi kelautan Indonesia ditandai dengan perubahan paradigma pembangunan nasional, dari pembangunan berbasis daratan land-based development menjadi pembangunan berbasis kelautan ocean-based development. Hal ini akan memacu berbagai produk kebijakan publik, infrastruktur, dan sumber daya finansial yang terintegrasi menunjang pembangunan kelautan. Melalui perubahan basis pembangunan dari basis daratan ke lautan, maka pelabuhan, armada pelayaran transportasi laut akan lebih maju dan efisien. Semua produk dari pertanian tanaman pangan, hortikultur, perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan tambang, dan mineral, dan manufaktur akan lebih berdaya saing karena biaya logistik akan lebih murah dan pergerakan barang lebih cepat. ASEAN Connectivity Bentuk kebijakan lain di bidang ekonomi maritim adalah dalam menyambut ASEAN Connectivity, Indonesia menyiapkan lima pelabuhan besar. Lima pelabuhan yang dimaksud adalah Pelabuhan Belawan di Sumatra Utara, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, serta pelabuhan-pelabuhan di Surabaya, Makassar, dan Kalimantan. Dari 47 pelabuhan yang akan dikembangkan di ASEAN, 14 di antaranya ada di Indonesia. Indonesia sebetulnya sangat berkepentingan untuk proyek-proyek sea transportation ini. Investasi pihak swasta dibutuhkan dalam proyek-proyek ASEAN Connectivity ini, khususnya pada infrastruktur transportasi. Mengingat biaya yang dibutuhkan tidaklah murah. Persiapan Kerangka Regulasi Selain itu, dalam pengembangan ekonomi maritim, juga telah disiapkan kerangka regulasi yang sesuai dengan semua pihak. Hal ini karena regulasi tiap negara di ASEAN sangat berbeda-beda, maka diperlukan harmonisasi regulasi. Menjelang pemberlakuan MEA, mengatasi masalah sektor perikanan menjadi sebuah keharusan. Kendala kita menghadapi MEA sekarang ini sesungguhnya bukan pada aspek perikanan itu sendiri tetapi lebih kepada aspek pemberdayaan terutama pemberdayaan nelayan karena nelayan sebagai pelaku utama perikanan. Jika nelayan tidak juga beranjak dari kemiskinan, maka produktivitas menangkap ikan menurun, dampaknya pendapatan negara dari sektor ini juga akan turun. Penguatan Agrikultur di Indonesia Ekonomi agrikultur adalah upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak. Padahal, sebetulnya agrikultur juga dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Potensi Agrikultur di Indonesia Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buahbuahan dan sayuran. Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati BBN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul, seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain. Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian menyerap dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang bagi pendapatan nasional Indonesia BPS 2012. Fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Peran Agrikultur di Indonesia Hingga kini, sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Oleh karena itu pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian. Selain itu, agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Pembangunan sektor agrikultur Indonesia sampai saat ini masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 177 Pembangunan agrikultur atau pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting sebagai berikut potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia Potensi pertanian Indonesia besar, namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin. Hal tersebut terjadi tidak lepas dari hambatan yang ada. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 177 hambatan pengembangan agrikultur di Indonesia, antara lain sebagai berikut. Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil; Modal yang terbatas; Penggunaan teknologi yang masih sederhana; Sangat bergantung dan dipengaruhi musim; Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga; Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar masih rendah; Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani; Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian; Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia Tentunya pengembangan agrikultur membutuhkan strategi yang tepat agar bisa terwujud dengan baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut. Ekofarming, strategi ekofarming merupakan peningkatan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia. Distribusi Pupuk Secara Merata, langkah yang ditempuh dalam strategi ini adalah petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per hektar selama satu tahun. Dengan cara ini pemerintah akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama satu tahun sehingga dapat menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani. Perbaikan Irigasi, pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik. Beberapa strategi lain yang dapat dilakukan di sektor agrikultur/pertanian adalah melakukan pembangunan dan perbaikan berbagai sarana pendukung sektor pertanian, pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia, meningkatkan mutu sumber daya manusia yang mampu memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. JenisAngkutan Perairan di Indonesia. Tinggalkan Komentar / Logistic, Transport / Oleh Dunny Nasution. Angkutan perairan merupakan salah satu bagian dari kesatuan sistem pelayaran. Komponen lain dalam sistem pelayaran yaitu kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim. Sebagaimana yang dimaksud dalam UU Nomor Apa itu jasa lingkungan? Istilah ini sangat familiar dalam studi di bidang lingkungan dan diskusi mengenai isu-isu kehutanan serta merupakan salah satu praktik dalam perhutanan sosial. Jasa lingkungan ialah manfaat yang diperoleh masyarakat dari hubungan timbal-balik yang dinamis yang terjadi di dalam lingkungan hidup, antara tumbuhan, binatang, dan jasa renik dan lingkungan non-hayati. Dalam definisi yang lebih lugas dapat dijelaskan bahwa Jasa lingkungan adalah produk sumberdaya alam hayati dan ekosistem berupa manfaat langsung tangible dan manfaat tidak langsung intangible yang meliputi antara lain jasa wisata alam/rekreasi, jasa perlindungan tata air/hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan, keunikan, keanekaragaman hayati, penyerapan dan penyimpanan karbon. Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, disebutkan bahwa pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan kehidupan manusia. Klasifikasi jasa lingkungan Adapun klasifikasi jasa lingkungan menurut Millennium Ecosystem Assessment MEA berdasarkan tipe manfaat kehidupan bagi manusia yaitu Jasa Lingkungan Penyedia Provisioning Produk yang diperoleh dari layanan ekosistem seperti; penyediaan pangan, penyediaan air, penyediaan bahan bakar dan material lain serta penyediaan sumberdaya genetik. Jasa Lingkungan Pengaturan Regulating Manfaat yang diperoleh dari pengaturan proses layanan ekosistem; Pengaturan kualitas udara, Pengaturan iklim, Pencegahan dan Perlindungan terhadap bencana alam banjir, longsor, kebakaran, dan tsunami, Pengaturan air, Pemurnian air dan pengolahan limbah, Pengaturan penyerbukan alami Pengendalian Hama. Jasa Lingkungan Budaya Cultural Manfaat nonmaterial yang diperoleh dari ekosistem; Budaya estetika apresiasi pemandangan alam, Budaya rekreasi peluang untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi, Budaya warisan budaya dan Identitas rasa tempat dan milik. Jasa Lingkungan Pendukung Supporting Layanan yang diperlukan untuk produksi semua layanan ekosistem lainnya; Habitat dan Keanekaragaman hayati, Pembentukan dan regenerasi tanah, Produksi primer, dan Siklus hara. Produk jasa lingkungan hutan atau kawasan konservasi umumnya dibagi dalam 4 empat kategori Wunder, 2005 Penyerap dan penyimpangan karbon carbon sequestration and storage. Perlindungan keanekaragaman hayati biodiversity protection. Perlindungan daerah aliran sungai watershed protection Keindahan bentang alam landscape beauty Imbal jasa lingkungan Kajian Ekosistem Milenium Millennium Ecosystem Assessment yang dilakukan PBB pada tahun 2005 mengidentifikasi dan mengkaji 24 macam jasa ekosistem. Tiga di antaranya mendapatkan perhatian internasional dan pendanaan yang besar mitigasi perubahan iklim, jasa daerah aliran sungai DAS, dan konservasi keanekaragaman hayati. Lalu bagaimana mekanisme pembayaran jasa lingkungan? Pemanfaatan Jasa Lingkungan dikenal dengan istilah Payment for Ecosystem Services disingkat PES. PES merupakan pemberian insentif kepada masyarakat atau pemilik tanah untuk mengelola tanah dan sumber daya alam mereka dengan cara yang dapat menghasilkan jasa ekologis yang berkelanjutan. Jasa ekosistem adalah keuntungan dari alam’ untuk perseorangan, keluarga, masyarakat dan ekonomi. PES merupakan transaksi sukarela untuk jasa lingkungan yang telah didefinisikan secara jelas atau penggunaan lahan yang dapat menjamin jasa tersebut. Dalam sebuah transaksi PES, pemanfaat dari jasa lingkungan membayar atau menyediakan bentuk lain imbalan kepada pemilik lahan atau orang yang berhak menggunakan lingkungan tersebut lahan atau air tawar, laut, untuk mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga menjamin jasa lingkungan. Pembayaran atau imbalan ini semestinya bersyarat terhadap penyediaan jasa tersebut. Dalam praktiknya, mungkin sulit memenuhi persyaratan PES tersebut, dan mungkin tidak perlu atau tidak tepat melakukan demikian dalam beberapa hal . Jasa lingkungan menunjang ekonomi dan masyarakat. Jasa lingkungan biasanya tidak tergantikan atau hanya tergantikan dengan biaya besar. Penghematan yang diperoleh dari perlindungan terhadap modal alam dapat memberi nilai ekonomi yang meyakinkan disamping karena alasan lingkungan yang sudah dikenal, yaitu pengelolaan berwawasan lingkungan. Perangsang bagi pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui imbal jasa lingkungan PES dapat mendorong tindakan pengelolaan yang berwawasan lingkungan. Mengapa perangsang tersebut penting? Walaupun masyarakat memperoleh manfaat dari jasa lingkungan – juga menderita ketika keberadaannya lebih lama — ada pilihan pendapatan lain di luar pemberian jasa lingkungan tersebut. Penggunaan lahan yang menguntungkan dalam waktu lebih pendek, misalnya pertanian intensif, mestinya lebih menarik. Melalui PES, pemanfaat jasa lingkungan dapat mencegah kerugian ekonomi yang terkait dengan perubahan lingkungan, mendukung pelestarian lingkungan, dan mendorong pendapatan pengguna lahan, yang saling menguntungkan. Konsep jasa lingkungan menunjang penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya alam SDA yang jelas menguntungkan ekonomi dan masyarakat. PES memungkinkan biaya jasa lingkungan yang tidak terbayarkan tercermin dalam ekonomi sehingga membangun ekonomi yang efisien secara lingkungan. Kebijakan yang mendukung PES juga mengakibatkan jumlah pemangku kepentingan berlipat ganda, yang dapat menjadi investor dalam hal modal alam, dan memperbesar pembiayaan yang tersedia untuk pengelolaan jasa lingkungan yang penting. Dengan demikian, PES selaras dengan pendekatan “pertumbuhan hijau” bagi pembangunan berkelanjutan, yang memadukan kelebihan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan terhadap lingkungan. Dengan cara ini, dapat muncul lebih banyak pola berkelanjutan dan adil dalam pertumbuhan ekonomi. Sumber Apa itu Jasa Lingkungan dan Imbal Jasa Lingkungan?

BadanUsaha Pelabuhan. JDIH Marves - Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5T dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran yang di dalamnya turut mengatur mengenai Badan Usaha Pelabuhan.

JAKARTA, – Ekonomi maritim adalah salah satu istilah yang mungkin sering didengar. Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah hal yang berhubungan dengan kelautan. Lalu apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim? Merujuk pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan, ekonomi maritim adalah seluruh aktivitas ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung terjadi di kawasan perairan dan kegiatan di luar kawasan perairan, yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang berasal dari dalam UU No. 27 Tahun 2007, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, kegiatan ekonomi maritim adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan di perairan. Baca juga Soal Pelanggaran Oknum Pegawai, Ditjen Bea Cukai Serahkan Bukti ke Kejati Banten Pengertian ekonomi maritim Secara sederhana, ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut. Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Ekonomi maritim berbeda dengan ekonomi kelautan yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah dilakukan oleh negara yang memiliki lautan luas atau negara kepulauan. Salah satu negara yang menerapkan kebijakan ekonomi maritim adalah Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan memiliki lautan sangat luas, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi maritim. Baca juga Sepekan, Aliran Modal Asing Rp 5,34 Triliun Keluar dari Indonesia Tujuan dari pengembangan ekonomi maritim adalah sebagai salah satu wujud dari upaya pemerataan pembangunan nasional, demi terwujudnya cita-cita nasional. Contoh kegiatan ekonomi maritim Dikutip dari beberapa contoh kegiatan ekonomi maritim adalah sebagai berikut Menyediakan jasa penyeberangan kapal antar pulau dan antar negara Industri pembuatan kapal laut Industri reparasi kapal Industri logistik pengiriman barang melalui jalur laut Aktivitas perekonomian pelabuhan Tol laut Jasa navigasi kapal Terminal peti kemas Jasa pergudangan laut Industri pembuatan senjata dan kapal perang. Baca juga Pengguna Wise Kini Bisa Transfer Uang ke China lewat Weixin TWITTER US5thFleet Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Sektor ekonomi maritim Di Indonesia, beberapa sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim adalah sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari. 1. Sektor pelayaran Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kondisi industri pelayaran nasional saat ini masih belum maksimal dalam meningkatkan perekonomian karena fasilitas kapal angkut yang belum memadai, sistem pelabuhan di Indonesia juga harus terus diperbaiki. Potensi sumber daya manusia SDM di sektor pelayaran juga perlu ditingkatkan agar sektor pelayaran bisa terus berkembang dengan baik. 2. Sektor perikanan Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih terbilang rendah. Baca juga Apa Itu G20? Sejarah Singkat dan Manfaatnya bagi Indonesia Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun masih perlu didorong untuk terus berkembang. Apalagi perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi andalan di negara ASEAN. 3. Sektor pariwisata bahari Pengembangan pariwisata bahari diyakini dapat mempunyai efek bergand multiplier effect yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri devisa. Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun demikian, hingga saat ini pariwisata bahari belum berkembang dengan baik. Beberapa persoalan terkait pariwisata bahari di antaranya adalah sebagai berikut Baca juga BI Proyeksi Inflasi di Januari 2022 Mencapai 0,53 Persen Rendahnya saranan transportasi menuju destinasi. Jumlah dan jenis-jenis pariwisata masih sedikit dan terbatas. Infrastruktur yang kurang ditingkatkan pada tempat wisata. Keamanan di wilayah destinasi wisata yang masih rendah. Kurangnya promosi dan penawaran pariwisata bahari Indonesia. dok Pelindo III Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Poros maritim dunia Poros maritim dunia adalah agenda baru pembangunan Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, maka pemerintah setidaknya harus membangun kekuatan maritim yang strategis, mulai dari armada perdagangan hingga armada perang angkatan laut. Sejalan dengan penjelasan tersebut, pemerintah memang berupaya membangun kekuatan maritim yang strategis. Bahkan upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia merupakan salah satu visi utama pemerintah. Baca juga Berapa Bunga Pinjaman di Pegadaian? Dilansir dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dijelaskan program-program utama pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu Pembangunan proses maritim dari aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum keamanan, dan ekonomi. Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI. Revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan. Pengembangan dan penguatan konektivitas maritim. Rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan. Lebih lanjut, upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia terangkum dalam Lima Pilar Poros Maritim Dunia yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo. Isi lima pilar tersebut yaitu Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia. Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan perkapalan, serta pariwisata maritim. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan. Membangun kekuatan pertahanan maritim. Baca juga Pemerintah Akan Tarik Utang Rp 25 Triliun pada Pekan Depan Demikian penjelasan tentang apa yang dengan ekonomi maritim dan contohnya. Bisa dikatakan, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Sebelumkamu berpikir terlalu jauh, lebih baik kamu perhatikan diri kamu sendiri. Bidang agrobisnis ini identik dengan peternakan serta pertanian. Peluang Usaha Dapat Berasal Dari Lingkungan Sebutkan Dan Pada lingkungan rumah, bisa saja peluang untuk menjalankan usaha dapat muncul dari lingkungan sekitar rumah. Sebutkan peluang usaha yang berasal dari lingkungan. Lingkungan bisnis masih merupakan faktor yang sering disepelekan oleh para pebisnis. Padahal, lingkungan yang positif akan berdampak kepada produktivitas. Memiliki karyawan yang bahagia dan ekosistem organisasi yang baik tentunya akan membuat jalur komunikasi yang bagus, sehingga bisnis yang kamu miliki akan berjalan dengan baik dan akan mengalami kesuksesan dalam jangka panjang. Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan lingkungan bisnis dan faktor apa saja yang harus ada didalamnya? Apa itu Lingkungan Bisnis? Memahami Lingkungan Bisnis Pentingnya Memahami Lingkungan Bisnis 1. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis 2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik 3. Menghadapi perubahan 4. Bantuan dalam perencanaan 5. Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja Faktor-Faktor Dalam & Luar yang Memengaruhi a. Faktor internal b. Faktor eksternal Manfaat Lingkungan Bisnis yang Baik 1. Mengidentifikasi peluang dan mendapatkan keuntungan penggerak pertama 2. Mengidentifikasi ancaman dan sinyal peringatan dini 3. Bermanfaat dalam mendeteksi dan merakit sumber daya 4. Membantu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang cepat 5. Membantu perencanaan dan penetapan kebijakan 6. Peningkatan dalam kinerja Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat 1. Dinamis 2. Tidak dapat diprediksi 3. Kompleks 4. Rentan 5. Relatif 6. Berbagai sudut pandang Klasifikasi & Contoh Lingkungan Bisnis 1. Internal Business Environment 2. External Business Environment Apa itu Lingkungan Bisnis? Sebelum membahas mengenai faktor apa saja yang ada di dalamnya, sudahkah kamu tau apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah jumlah total dari semua individu, institusi, dan kekuatan lain yang berada di luar kendali perusahaan, namun bisnis masih bergantung pada mereka karena telah memengaruhi kinerja keseluruhan serta keberlanjutan bisnis. Ada beberapa hal yang membentuk lingkungan bisnis seperti supplier, pesaing, kelompok konsumen, media, pemerintah, pelanggan, kondisi ekonomi, kondisi pasar, investor, teknologi, tren, dan berbagai institusi lain yang ada di luar perusahaan. Misalnya, perubahan pajak oleh pemerintah dapat membuat pelanggan membeli lebih sedikit. Di sini bisnis harus menetapkan kembali harga jual untuk selamat dari perubahan. Meskipun bisnis tidak memiliki keterlibatan dalam perubahan itu, bisnis masih harus beradaptasi untuk bertahan atau menggunakan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Memahami Lingkungan Bisnis Untuk memahaminya, kamu harus lebih dulu menganalisis tiap elemen yang ada dalam istilah ini. Pertama, istilah lingkungan bisa dipahami sebagai sesuatu yang mengelilingi atau kondisi aktivitas spesifik yang tengah berlangsung. Kedua, karena kita tahu perusahaan bisnis adalah entitas sosial yang dibuat berdasarkan struktur hierarkis yang di mana setiap orang teraktivasi bersama untuk mencapai tujuan kolektif. Maka, lingkungan bisnis adalah setiap faktor di dalam atau luar organisasi bisnis yang berpengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Dengan kata lain, lingkungan di luar dan dalam bisa memengaruhi menciptakan bisnis. Pentingnya Memahami Lingkungan Bisnis Karena lingkungan memberikan dampak kepada kesuksesan, skala, visi hingga strategi pengembangan bisnis, maka memahami isu ini harus menjadi prioritas para pimpinan. Setelah mereka mengetahui tentang efek positif dan negatif lingkungan yang ada, maka mereka bisa memproduksi strategi penting untuk mengontrol situasi yang bisa dan tidak bisa diprediksi. Di bawah ini adalah beberapa fakta mengenai lingkungan pada bisnis. 1. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis Semua bentuk perubahan tidaklah bersifat negatif. Jika bisa dipahami dan dievaluasi, mereka bisa menjadi alasan keberhasilan bisnis. Jadi, kamu sebagai pemilik bisnis harus bisa mengidentifikasi perubahan dan menggunakannya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah bisnis yang dihadapi. Misalnya, dulu orang Indonesia sulit untuk mendapatkan ojek. Di mana mereka harus pergi ke depan gang untuk mendapatkan ojek. Akhirnya ada salah satu startup yang melihat peluang ini untuk membangun aplikasi dalam menghadapi masalah ini dan kemudian berkontribusi ikut mendirikan aplikasi ojek online yang disebut Gojek dan Grab. 2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik Pemindaian yang cermat terhadap lingkungan bisnis akan membantu kamu dalam memanfaatkan sumber daya bermanfaat yang diperlukan bisnis. Ini bisa membantu perusahaan untuk melacak ataupun memonitor sumber daya dan kemudian mengubahnya menjadi barang dan jasa. 3. Menghadapi perubahan Bisnis harus menyadari perubahan yang sedang berlangsung di lingkungan, apakah itu perubahan dalam persyaratan pelanggan, tren yang ada, kebijakan pemerintah baru, hingga perubahan teknologi. Jika bisnis menyadari perubahan ini, maka hal itu bisa menimbulkan respons untuk menangani perubahan tersebut. 4. Bantuan dalam perencanaan Perencanaan dengan sungguh-sungguh berarti merencanakan apa yang harus dilakukan di masa depan. Ketika lingkungan menghadirkan masalah atau peluang, maka kamu sebagai pemilik bisnis bisa memutuskan rencana apa yang harus dibuat untuk mengatasi masa depan dan memecahkan masalah atau memanfaatkan peluang. Setelah menganalisis perubahan yang ada, kamu bisa menggabungkan rencana untuk menangkal perubahan untuk masa depan. 5. Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan yang benar-benar memperhatikan lingkungan juga bisa berkembang dengan meningkatkan kinerja sesuai perubahan yang terjadi. Beradaptasi dengan kekuatan eksternal membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja dan bertahan di pasar. Faktor-Faktor Dalam & Luar yang Memengaruhi Pertama, kamu harus memahami bahwa apa saja variasi dari faktor internal eksternal tergantung dari ukuran, tipe dan status bisnismu. Namun, kamu bisa menemukan faktor kunci lingukngan bisnis dengan menganalisis kategori di bawah ini. a. Faktor internal Perencanaan dan kebijakan Penawaran nilai Sumber daya manusia Sumber daya pemasaran dan finansial Citra korporat dan merek Peralatan dan perlengkapan Manajemen tenaga kerja Hubungan antar karyawan Ketergantungan sumber daya teknologi Struktur organisasi Kualitas dan struktur infrastruktur Operasional Prakiraan finansial b. Faktor eksternal Konsumen Pemasok Kompetitor Publik Media dan pemasaran Talenta Ekonomi makro Sikap politik Penggunaan teknologi Manfaat Lingkungan Bisnis yang Baik Pemahaman dan kesadaran akan lingkungan harus dimiliki setiap pengusaha. Karena ketidaktahuan tentang lingkungan bisnis bisa membuat bisnis gagal dan tidak bertahan di pasar. Pemahaman dan kesadaran yang tepat tentang lingkungan bisa membawa banyak manfaat bagi pengusaha yaitu 1. Mengidentifikasi peluang dan mendapatkan keuntungan penggerak pertama Pengusaha yang mampu memahami dan memindai peluang lingkungan bisnis dengan cepat bisa mendapatkan manfaat maksimal. Kamu bisa jauh lebih maju dari pesaing mereka. Misalnya, ketika Gojek pertama kali muncul di Indonesia, berarti mereka lah perusahaan pertama di Indonesia yang memahami lingkungan dan untuk mengetahui bahwa akan ada permintaan besar untuk transportasi online. Dengan mengenali dan memahami lingkungan pada tahap awal, Gojek bisa mendapat keuntungan sebagai penggerak pertama. 2. Mengidentifikasi ancaman dan sinyal peringatan dini Pengusaha yang mampu memindai dan memahami lingkungan bisnis tepat waktu bisa dengan mudah menghadapi kendala atau kebijakan negatif. Penerapan tepat waktu dari lingkungan dan informasi kualitatif yang diperoleh pengusaha bisa menjadi sinyal peringatan yang bisa membantu perusahaan melakukan perubahan dalam bisnis. Misalnya, pada pemindaian lingkungan, Perusahaan Maruti Udyog mendapatkan informasi kualitatif bahwa lebih banyak perusahaan manufaktur mobil asing akan mendirikan bisnis di India. Mereka menganggapnya ini adalah sinyal peringatan dan mulai meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 3 kali lipat, khususnya produksi mobil Esteem yang mereka produksi 65 mobil per hari meningkat menjadi 80 mobil per hari. 3. Bermanfaat dalam mendeteksi dan merakit sumber daya Pengusaha harus memasok barang ke pasar sesuai permintaan di pasar. Untuk memasok output mereka membutuhkan input, bahan baku, dan sebagainya. Nah, pengusaha ini bisa mendapatkan bahan baku dan sumber daya lainnya dengan mengingat output yang diminta berdasarkan lingkungan masing-masing. Mereka memilih sumber daya sesuai ketersediaan di lingkungan dan permintaan keluaran di lingkungan masing-masing. Misalnya, dengan permintaan warna layar datar TV. Produsen mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi TV warna layar datar daripada mengumpulkan sumber daya dari TV yang hitam putih. 4. Membantu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang cepat Perubahan yang terjadi kini berlangsung sangat cepat dan berdampak besar pada bisnis. Jadi, penting untuk memahami perubahan sedini mungkin. Dengan mengetahui lingkungan bisnis kamu bisa memindai dan memahami perubahan ini dengan pemindaian lingkungan. Kamu sebagai pengusaha juga bisa membuat perubahan di lingkungan internal mereka agar sesuai dengan lingkungan eksternal. Sehingga, pemindaian lingkungan membantu mengatasi perubahan dengan cepat. 5. Membantu perencanaan dan penetapan kebijakan Strategi atau rencana dan kebijakan utama dalam perusahaan bisa dibentuk dengan memperhatikan lingkungan karena kebijakan dan strategi tersebut harus diimplementasikan di hadapan faktor lingkungan. Sehingga, ini harus dibuat dengan mengingat faktor lingkungan yang akan membantu dalam menemukan peluang bisnis dan strategi dapat dibuat untuk mengambil peluang ini. 6. Peningkatan dalam kinerja Dengan pemahaman berkelanjutan terhadap lingkungan bisnis, perusahaan juga bisa dengan mudah meningkatkan kinerjanya. Dengan membuat perubahan dalam lingkungan internal yang sesuai dengan lingkungan eksternal, perusahaan bisa makmur dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat Apakah lingkungan bisnismu sudah sehat? Nah untuk memastikannya cobalah cek ciri lingkungan bisnis yang sehat di bawah ini. 1. Dinamis Perubahan lingkungan yang konstan; baik secara sosial, politik, ekonomi dan teknologi akan menghasilkan lingkungan yang dinamis. 2. Tidak dapat diprediksi Prekognisi tidak mungkin dilakukan, hal inilah yang membuat lingkingan bisnis tidak bisa diramalakan dan tidak dapat diprediksi. 3. Kompleks Keterkaitan faktor dan keadaan membentuk lingkungan yang agak kusut dan menjadi sulit dianalisis. Ini menjadi tugas yang berat untuk melacak sumber dan dampaknya pada kondisi dan kekuatan yang membentuk lingkungan bisnis. 4. Rentan Sulit untuk meramalkan dampak perubahan kecil dalam lingkungan bisnis. Perubahan yang tidak signifikan dapat memengaruhi kegiatan perusahaan dan berpotensi memengaruhi keberadaan bisnis, pendapatan, dan perkembangannya. 5. Relatif Lingkungan bisnis bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Krisis politik di satu negara memengaruhi lingkungan bisnis hanya di negara itu, dan tidak di tempat lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan bisnis adalah konsep yang relatif. 6. Berbagai sudut pandang Kejadian sosial, politik atau ekonomi mungkin memiliki dampak yang berbeda pada beberapa bisnis yang berbeda. Langkah politik yang terlihat menguntungkan untuk satu bisnis mungkin akan mengancam bagi bisnis lainnya. Sehingga, akan banyak persepsi dalam lingkungan bisnis. Klasifikasi & Contoh Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 dua jenis yaitu Internal Business Environment dan External Business Environment. 1. Internal Business Environment Ini adalah jenis yang terjadi di dalam internal perusahaan itu sendiri dan memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Jenis ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu resource, capability, dan core competencies. Di bawah ini adalah penjelasan beserta contoh analisisnya a. Resource Ketersediaan bahan baku bagi perusahaan. Contohnya bahan baku yang digunakan perusahaan merupakan kayu kelapa yang didatangkan dari desa Maju Sejahtera. b. Capability Kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak karyawan. Contohnya Perusahan mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang marketing produk. c. Core competence Kemampuan perusahaan untuk bersaing. Contohnya Perusahaan mampu menciptakan keunikan yang tidak dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah. 2. External Business Environment Lingkungan bisnis ini merupakan faktor yang terjadi di luar perusahaan. Di mana, perusahaan tidak bisa mengontrol hal tersebut kecuali terus beradaptasi dan terus menyesuaikan. Lingkungan jenis ini dikategorikan menjadi a. Threat of new entries Ancaman produk serupa yang beredar di pasar dengan target konsumen yang sama. Contohnya Untuk mencegah persaingan pasar, cobalah buat bisnis yang unik dan berbeda, juga stand out jika dibanding kompetitor lainnya. b. Bargaining power of customers Daya tawar yang diinginkan pelanggan atau konsumen. Contohnya Perusahaan bisa menjadi yang pertama kali mendobrak pasar dengan menentukan harga sebagai kunci utama. Analisis lingkungan bisnis mengatakan, harga yang terlalu tinggi dapat memicu munculnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah tidak dapat untung. c. Threat of subtitle products Ancaman terhadap produk yang bisa menggantikan produk tersebut. Contohnya Piring plastik, keramik, dan stainless sudah banyak dipasaran. Untuk menjawab kampanye “back to nature”, perusahaan bisa menawarkan produk alami dari kayu kelapa yang memiliki serat menarik. d. Bargaining power of suppliers Daya tawar dari supplier. Contohnya Pohon kelapa yang memerlukan waktu tumbuh lama menyebabkan pasokan kayu tidak bisa ditebang sembarangan. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan harus dapat mengendalikan limbah kayu berlebih. e. Intensity of competitive rivalry Sikap perusahaan untuk menjawab tantangan dari kompetitor. Jenis lingkungan bisnis ini tidak bisa dikontrol perusahaan dan tidak bisa menghambat kemajuan perusahaan lain. Namun, dengan mempelajarinya, perusahaan bisa mengantisipasi masalah ini dengan terus berinovasi. Seperti yang telah disinggung di atas, lingkungan bisnis yang baik tentunya akan berbanding lurus dengan kesuksesan sebuah bisnis. Itulah kenapa, kamu penting untuk memahami bahwa tidak ada lingkungan yang sempurna, namun kamu bisa membuat lingkungan yang sekondusif mungkin dengan berbagai tips yang telah dijelaskan di atas. Dapatkan informasi menarik dan edukatif lainnya seputar ekonomi, milenial, teknologi, keuangan, hingga Investasi hanya di website Ajaib. Jangan lupa untuk mengikuti akun Instagram ajaib_sekuritas untuk update terbaru lainnya. AgendaPembangunan Ekonomi Maritim. #1 Optimalisasi Sektor Perikanan Tangkap. #2 Peningkatan Kualitas dan Sertifikasi Seluruh UPI (Unit Pengolahan Ikan) #3 Pengembangan Industri Bioteknologi dan Wisata Bahari. #4 Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) Maksimalkan Potensi yang Ada. Oleh Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Berkaitan dengan kemaritiman dikenal istilah ekonomi kelautan, ekonomi maritim, dan potensi ekonomi maritim. Ekonomi kelautan marine economy merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Adapun ekonomi maritim maritime economy merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan serta industri, dan jasa terkait. Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang cukup besar. Potensi kemaritiman Indonesia adalah segala sesuatu yang terdapat di perairan laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia dan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia. Baca juga Perbedaan Ekonomi Kelautan dan Ekonomi Maritim Beberapa bentuk potensi ekonomi maritim Indonesia, seperti Perikanan Terumbu karang Hutan Mangrove Sumber daya migas dan mineral Rumput Laut Transportasi laut Keindahan pantai Taman laut Pertahanan laut Berikut penjelasannya Perikanan Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Estimasi potensi ikan di Indonesia memiliki total 12,01 juta ton per tahun. Sektor perikanan juga membuka lapangan kerja, mulai dari sebagai nelayan laut, nelayan perairan umum, dan pembudidaya ikan. . 24 298 236 191 274 336 72 425

sebutkan jasa lingkungan dari usaha kemaritiman